PWMU.CO – Memasuki hari pertama efektif belajar di SMP Muhammadiyah 13 Campurejo Panceng Gresik (Hamas School), Kepala Sekolah Ustadzah Nurul Wakhidatul Ummah SKom memberi tausiyah kepada siswa baru setelah sholat Dhuha, Sabtu (20/7/2019).
Dia memberi nasihat kepada siswa-siswi, pertama, ketika berangkat ke sekolah berwudhu terlebih dahulu. Sehingga kalau tiba di sekolah bisa langsung duduk di masjid dan murojaah hafalan, sambil menunggu teman yang lain.
”Mengapa harus berwudhu, karena Allah sangat menyukai orang-orang yang selalu dalam keadaan suci,” kata Fida, panggilan akrabnya.
Dia menambahkan, salah satu syarat orang menuntut ilmu adalah dalam keadaan suci, baik lahir maupun batin.
Kedua, sambung dia,agar anak-anak mempunyai rasa tanggung jawab masing-masing dalam hal mengerjakan shalat wajib maupun sunnah.
”Kalau mau mengerjakan shalat, anak-anak tidak usah disuruh atau ditata shafnya oleh bapak atau ibu gurunya, sebab anak-anak sudah baligh dan sudah dewasa, maka harus mempunyai tanggung jawab masing-masing sebagai orang Islam,” jelasnya.
Lantas dia bertanya siapa yang tidak shalat Subuh. Ada beberapa anak laki-laki yang angkat tangan. Lalu dia mengatakan, amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah adalah shalat. Jadi, ketika anak-anak tidak shalat maka amalan lainnya tidak begitu bermakna, karena shalatnya tidak sempurna.
Yang membedakan antara orang Islam dengan orang Kristen, Budha, Hindu, atau lainnya adalah shalat. “Maka anak-anak kalau tidak shalat sama dengan mereka,” terangnya.
Fida pun menegaskan, mulai hari ini, tidak ada siswa Hamas School yang tidak mengerjakan shalat fardhu ditambah dengan sunnah. Kalau tidak shalat berati tidak dinamakan siswa Hamas School.
Siswa-siswi Hamas School akan bisa terkontrol shalat wajib dan akhlaknya, baik di rumah maupun di sekolah. Karena mereka diberi buku yang isinya target tahfid, kontrol akhlak, dan kontrol ibadah yaumiyah. “Jadi mereka akan mengisinya dengan jujur,” jelas Fida. (Ulin Nuha)