
PWMU.CO – Salam akrab Alfino Rizki Putra Erlangga, siswa inklusi kelas IV SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sidoarjo membuat kagum Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ahmad Faizun. Pasalnya, Fino—sapaan Alfino Rizki Putra Erlangga—menyalami dan menyapa tamu dengan memanggil nama masing-masing.
“Assalamualaikum Ustadz Ahmad Faizun. Assalamualaikum Ustadzah Ria,” ujar Fino sambil menunjuk name tag yang dipakai Faizun dan Ria Pusvita Sari, Koordinator Humas SDMM.
Saat itu Rabu (7/8/19), tim SDMM berkunjung ke SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage dan melihat sekeliling sekolah, termasuk Ruang Sumber, tempat terapi siswa inklusi, yang letaknya bersebelahan dengan Ruang Bimbingan Konseling.
Sekolah yang baru dua tahun menerima siswa inklusi ini mempunyai 10 siswa inklusi yang didampingi 10 shadow teacher (guru pendamping/bayangan). “Satu anak harus didampingi satu guru setiap hari,” ujar Kepala SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Sonah SPd.
Ia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Lentera Fajar Indonesia (LFI) Sidoarjo sebagai penyedia shadow teacher. Siswa yang dinyatakan masuk kelas inklusi ini, kata Sonah, harus memiliki surat rekomendasi dari RSUD Sidoarjo. “Ini penting sebagai syarat pendaftaran data siswa di Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Terkait jam belajar siswa inklusi di sekolahnya, perempuan asal Lamongan itu menyesuaikan dengan kemampuan setiap siswa. “Ada yang mampu bertahan sampai pukul dua siang, ada yang sampai sore,” kata dia.
Sonah menjelaskan, guru kelas harus selalu bersinergi dengan shadow teacher untuk materi pelajaran siswa. “Paling tidak sebulan sebelumnya sudah siap karena shadow teacher harus menyederhanakan materi untuk setiap siswa,” jelasnya.
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post