PWMU.CO-Kampus perguruan tinggi merupakan miniatur Indonesia. Karena itu perlu dibangun budaya kewargaan yang pluralis.
Hal itu disampaikan dosen ITB Dr Epin Saepudin MPd dalam seminar nasional bertajuk Kampus sebagai Miniatur Keberagaman Indonesia di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Senin (26/8/2019).
Ia mengatakan, kampus merupakan miniatur ke-Indonesia-an karena diisi oleh pribadi dari berbagai latar belakang sosial budaya, agama, suku bangsa, dan adat-istiadat yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia.
”Karena itu, perlu dibangun budaya kewargaan di perguruan tinggi. Pembudayaan nilai pluralisme harus dilakukan secara sistematis, komprehensif, dan terintegrasi melalui program kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakurikuler, budaya kampus, dan asrama,” tambahnya.
Menurutnya, tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan merupakan tanggung jawab kolektif seluruh civitas akademika. Karena itu, diperlukan sinergi, kolaborasi, dan komitmen bersama untuk sama-sama melakukan tugas mulia ini.
Deputi Bidang Politik dan Strategi Wantannas RI Irjen Pol Drs Sukma Edi Mulyono MH menyampaikan, keragaman di Indonesia sudah seharusnya dijaga dengan baik oleh semua generasi bangsa.
”Keragaman ancaman memerlukan keragaman solusi, keragaman solusi memerlukan keragaman pemikiran, keragaman pemikiran hanya bisa hadir dari keragaman manusia, utamanya manusia yang berilmu pengetahuan. Inilah kekayaan bangsa Indonesia yang harus kita jaga,” ujar Edi.
Sementara Direktur Pendidikan ITB Dr Yuli Setyo Indartono mengatakan, tujuan seminar ini menyikapi munculnya berbagai isu nasional berkaitan dengan gerakan-gerakan yang dapat mengganggu stabilitas nasional. Utamanya penyebaran ideologi-ideologi yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
”Kondisi ini dinilai berbagai pihak dapat mengikis nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang multi-kultur, multi-etnis, multi-agama, dan toleran terhadap perbedaan,” kata Yuli.
Dia melanjutkan, inti utama diadakannya seminar ini adalah untuk kembali memperkuat komitmen bersama seluruh elemen bangsa. Khususnya civitas akademika untuk senantiasa menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bersama karena di dalamnya terkandung nilai-nilai yang mengajarkan tata cara berkehidupan bersama, multikulturalisme, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. (*)
Editor Sugeng Purwanto