PWMU.CO-Siswa International Class Program (ICP) tampak antre di dalam tali pembatas. Mereka sabar menunggu selesainya transaski siswa di loket. Anak-anak ini membawa uang rupiah di tangan akan menukarkan dengan Saudi Arabia Riyal (SAR).
Di dinding terpasang papan Money Exchange Rate.Menunjukkan nilai tukar uang. SAR 1 sama dengan IDR 2000. Sambil matanya melihat papan itu, jari siswa menghitung-hitung berapa banyak uang riyal yang akan dia peroleh nanti.
Proses penukaran uang ini ternyata membutuhkan waktu yang lama. ”Is this real money?” tanya siswa setiap kali menerima uang riyal. Mereka bertanya apakah yang diterima ini uang riyal beneran.
”No, only specimen money,” jawab petugas money changer dengan tersenyum. Para petugas ini murid kelas 6 (Sixth Grade).
Itu pemandangan di SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo Bojonegoro, Senin (16/9/2019). Hari itu mereka praktik Market Day, program bulanan sekolah. Acaranya penggunaan uang asing lewat kegiatan money changer.
Para siswa tampak semangat mengikuti sesuatu yang baru bagi mereka ini. Setelah mendapatkan uang riyal, siswa mengamati bentuk uang yang belum pernah dilihatnya itu. Kemudian mereka menuju stan di sebelah money changer untuk membeli barang.
Jual beli di stan itu memakai uang riyal. Petugas stan menyediakan uang kembalian kalau siswa menyodorkan uang besar dari harga barang.
Beberapa siswa terlihat bingung ketika masih punya uang sisa riyal. ”What should I do with my Riyal, Teacher?” tanya Muhammad Habibi Maynusa, siswa kelas 5A kepada guru pendamping.
Guru pun menjelaskan, sisa uang riyal bisa ditukarkan kembali dalam bentuk rupiah. Maka mereka pun kembali menuju loket money changer untuk meminta uang rupiah.
”Teacher, this is my first experience buy snack with riyal,” ucap Pramasty Vania Husna, siswa kelas 5B. Dia menyatakan, ini pengalaman pertamanya membeli kue dengan uang riyal. Menurutnya, acara hari itu sangat menyenangkan.
Wali kelas 6A Novi Ardiyanti SPd menjelaskan, Market Day hari ini salah satu media pembelajaran bagi murid untuk pelajaram Matematika. Siswa belajar menukar uang rupiah ke riyal.
”Dari rupiah yang dia punyai siswa harus bisa menghitung akan mendapat uang riyal berapa banyak,” ujarnya. Ini praktik berhitung yang dalam kehidupan sehari-hari yang dikenalkan kepada siswa.
Karena ini hanya praktik maka uang riyal pakai specimen bukan sungguhan. Meskipun begitu boleh dipakai membeli kue di stan makanan. Sebab siswa menukardengan uang rupiah beneran.
”Praktik ini mengenalkan siswa bentuk mata uang asing, dan siswa belajar hitung menghitung,” tambahnya. (*)
Penulis Muryanti Editor Sugeng Purwanto