PWMU.CO – Wajah bahagia terpancar dari para pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Ngipik Gresik, Kamis (31/10/19).
Pasalnya, hari ini mereka mendapatkan tausiah, bingkisan, dan sosialisasi kesehatan dari Lazismu Gresik yang bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik dan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gresik.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran kuman di tubuh para pemulung dan lingkungan sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPS), maka Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gresik mensosialisasikan cara mencuci tangan yang baik dan benar menurut standar operasional prosedur (SOP).
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik dan Mahasiswa Diploma 3 Keperawatan Universitas Airlangga Kampus Gresik.
Ketua Pimpinan Cabang IMM Gresik Aden Hubbil Khoiri berharap sosialisasi ini dapat memberikan kesadaran kepada para pemulung untuk memperhatikan kesehatannya selama bekerja di TPSA. “Saya harap sosialisasi mencuci tangan yang baik dan benar ini dapat sedikit menekan penyebaran kuman dalam diri para pemulung,” ujarnya.
Aden menuturkan kegiatan ini tidaklah berhenti sampai di sini sebab akan ada tindak lanjut antara IMM, Lazismu dan LDK PDM Gresik. “Karena ke depannya kita akan melakukan pendampingan kepada para pemulung di Ngipik ini seperti pendampingan di sektor keagamaan, pendidikan, dan kesehatan,” ungkapnya.
Nia Ambarwati, mahasiswi Diploma 3 Keperawatan Universitas Airlangga megajarkan SOP mencuci tangan. “Bapak-Ibu sekalian, mencuci tangan yang baik dan benar harus dilakukan sebelum dan setelah mengais barang bekass di TPSA ini. Ingat Pak-Buk, jangan langsung makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu apalagi habis mengais dan memilah sampah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, mencuci tangan yang baik dan benar itu memiliki enam tahap. “Pertama kita gosok kedua telapak tangan, kedua gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.
Ketiga, sambungnya, gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari. Keempat jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci. “
Kelima gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya, keenam gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya,” jelas Nia sambil mempraktikkan yang diikuti oleh para pemulung.
Mastinah, pemulung asal Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik merasa senang bisa mendapatkan ilmu tentang bahaya tidak mencuci tangan dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. “Selama ini setelah saya memulung kalau cuci tangan tinggal dibasahi air saja bahkan jarang sekali menggunakan sabun,” ungkap dia.
Dengan pengetahuan yang diberikan tadi, lanjutnya, membuat saya sadar bahwa selama ini saya dan keluarga kurang dalam menjaga kesehatan khususnya dalam hal menjaga kebersihan tangan.
“Saya berharap kegiatan seperti sosialisasi, bagi-bagi sembako, dan pengajian seperti ini bisa dilakukan secara rutin karena sangat bermanfaat bagi para pemulung seperti saya dan keluarga,” ujarnya. (*)
Penulis dan Editor Mohammad Nurfatoni.