PWMU.CO – Peringatan Milad Ke-107 Muhammadiyah di Smamio—nama populer SMA Muhammadiyah 10 GKB—Senin (18/11/2019), diisi dengan tiga jenis kegiatan. Yaitu upacara, lomba busana mirip KH Ahmad Dahlan dan Siti Walidah, serta lomba menyanyikan mars organisasi otonom bagi seluruh siswa Smamio.
Bertindak sebagai pembina upacara Drs Wakil Ketua Piminan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Hilmi Aziz Hamim MPdI. Dia menegaskan, KH Ahmad Dahlan adalah sosok kiai yang menjadi pendobrak dan pioneer.
“Pendobrak karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih banyak yang belum beragama Islam. Paham animisme dan dinamisme masih melekat pada rakyat Indonesia kala itu,” terang Pembina Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Gresik itu.
Sementara disebut pioneer, sambungnya, karena KH Ahmad Dahlan tak gentar terus menyebarkan ajaran agama Islam meskipun gagasannya tak mudah diterima oleh masyarakat.
“Maka dari itu mari kita teruskan perjuangan beliau. Salah satunya ialah menjadi generasi penerus KH Ahmad Dahlan,” pesannya.
Untuk menjadi generasi penerus ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kuatkan iman dengan tauhid. “Muhammadiyah akan menjadi kokoh apabila manusianya memegang tauhid sesuai sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,” jelas Hilmi.
Kedua, harus memiliki ilmu sebagaimana yang tertulis dalam Alqalam ayat 1 yang artinya, ‘Nun, demi pena dan apa yang dituliskan.’ “Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” tutur Hilmi.
Ketiga, untuk menjadi generasi penerus Muhammadiyah harus dilengkapi dengan akhlak mulia dan amal shaleh. “Karena Ilmu saja tak cukup apabila tidak dibarengi dengan akhlak yang baik,” ujarnya.
Pada akhir sambutan, Hilmi berpesan kepada seluruh siswa Smamio agar berpegang teguh pada prinsip Muhammadiyah yaitu Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.
“Menjadi seorang kader haruslah dengan sungguh-sungguh, jangan hanya menjadi kader yang setengah-setengah. Karena hidup dan tegaknya Muhammadiyah yang akan datang terletak di pundak kalian para generasi muda,” kata Hilmi lantang.
Semua guru dan siswa pada hari ini tampak spesial karena memakai kostum layaknya KH Ahmad Dahlan untuk dan Siti Walidah Dahlan. Tak ketinggalan, Hilmi pun ikut berdandan ala pendiri Muhammadiyah itu. Dia memakai blangkon bercorak batik coklat, bau jas putih, dan bawahan sarung batik yang serupa dengan blangkon. Tambahan kaca mata membuat ia tampak mirip KH Ahmad Dahlan. (*)
Kontributor Disa Yulistian. Editor Mohammad Nurfatoni.