PWMU.CO – Kraton Yogyakarta dengan gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah punya hubungan saling mendukung. Cikal bakal pendirian TK Aisyiyah di Kauman saat itu sangat didukung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VII.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi saat menjelaskan sejarah TK ABA yang sudah mencapai usia 100 tahun dalam Resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarya (UMY), Senin (18/11/19) malam.
Noordjannah menjelaskan, TK ABA pertama ada di lingkungan Kauman dekat kraton. Saat itu Sri Sultan Hamengkubuwono VII sangat mendukung keberadaan TK ini. Dengan demikian betapa dekatnya Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan kraton.
“Mungkin tidak bisa dipisahkan antara Muhammadiyah dan kraton untuk terus menjadikan Islam rahmatan lil alamin,” jelasnya kembali disambut tepuk tangan hadirin.
Menurut Noordjannah, pendidikan anak usia dini saat ini sangat penting. Saat tahun 1919, pendidikan anak usia dini dilakukan dengan prinsip menanamkan keimanan dan mengenalkan ilmu.
“Namun yang tidak kalah penting bagaimana menjadikan ilmu dan keimanan yang dimiliki anak-anak itu nantinya untuk diamalkan sehingga menjadi amal saleh mereka,” terangnya.
Itulah anak-anak yang diharapkan menjadi qurata ayun dan menjadi permata hati. “Tidak hanya permata hati keluarganya, tetapi juga untuk kepentingan bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Karena itu dia bersyukur atas nikmat luar biasa bagi Aisyiyah di seluruh nusantara. Semua kader dari provinsi hadir untuk bertasyakur atas milad 100 tahun Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA).
Dia menambahkan, para pimpinan Aisyiyah dan penggiat TK ABA telah hadir dua hari yang lalu di Yogya. “Untuk itu kami bangga dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada para guru dan penggiat TK ABA di seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Nikmat Allah yang sedemikian itu, lanjutnya, direfleksikan dan diniatkan untuk selanjutnya Aisyiyah harus terus berkiprah menguatkan dan mengokohkan kegiatannya untuk pendidikan anak-anak dari usia dini hingga perguruan tinggi.
“Gerakan Aisyiyah yang sudah lebih 100 tahun ternyata kami masih mampu untuk mempertahankan apa yang dicontohkan generasi awal yaitu mendidik anak-anak kita usia dini,” ungkapnya.
Dia menyatakan, saat ini lebih 20 ribu TK ABA bertebaran di seluruh pelosok Indonesia. Ada yang dari tempat sangat terpencil dan ada juga yang dari pelosok pegunungan.
”Mohon dukungan Bapak Menko PMK Prof Muhadjir Effendy dan Mendikbud RI Nadiem Anwar Makarim. Mari bergandeng tangan untuk mendidik anak-anak kita menjadik anak berakal budi sehingga berguna bagi agama dan bangsanya,” ajaknya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto