PWMU.CO – Masalah Dajjal dalam kaitan dengan fenomena zaman now, seru dibahas dalam halaqah (pengajian) di Masjid Al Munirah, SMP Muhammadiyah 4 Porong, Sidoarjo, Ahad (8/12/19). Kesimpulannya, Dajjal sudah menjalankan misinya yaitu menyebarkan fitnah atau ujian bagi umat manusi, khususnya umat Islam.
Tampil sebagai nara sumber, Anwar Hudijono, wartawan senior. Pengajian dihadiri pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Porong, aktivis masjid, emak-emak milenial, dan kalangan muda.
Menurut mantan Pemimpin Redaksi Harian Surya ini, ada tiga tahapan Dajjal di akhir zaman. Dibelenggu, dilepas, dan dikeluarkan. Dajjal dibelengu dasarnya adalah hadits riawayat Muslim tentang pertemuan Tamim Ad-Dari dengan Dajjal. Saat itu Dajjal dalam posisi dibelenggu.
Kemudian posisi Dajjal dilepas. Dasarnya adalah hadits bahwa Rasulullah pernah mimpi melihat Nabi Isa thawaf di Kabah. Di belakangnya Dajjal melalukan hal yang serupa. “Hadits ini bisa ditakwilkan bahwa Allah memberi pertanda Dajjal sudah dilepas. Bahkan sudah beroperasi di kalangan umat Islam. Ingat mimpi Nabi itu pasti benar,” katanya.
Menurutnya, salah satu kelompok pengikut Dajjal adalah orang Muslim yang fasih membaca Alquran tapi berhenti pada tenggorokan. “Hal ini bisa ditakwilkan bahwa orang Islam pandai baca Alquran tapi pesan-pesannya tidak sampai mewarnai hatinya. Tidak tercermin di tingkah lakunya. Bahkan mengingkari ayat-ayat Alquran. Misalnya bilang ada ayat Alquran yang sudah tidak relevan. Ditafsirkan untuk kepentingan politik dan ekonomi,” katanya.
Kalau Dajjal sudah dilepas mengapa tidak kelihatan? Menurut Anwar, karena Dajjal masih dalam dimensi medan waktu yang berbeda dengan manusia. Jin dan malaikat juga tidak bisa dilihat sekalipun ada di sekitar kita, karena medan waktunya yang berbeda.
Medan waktu yang berbeda itu ditawilkan dari hadits bahwa Dajjal akan hidup selama 40 hari. Sehari sama dengan setahun, sehari sama dengan sebulan, sehari sama dengan sepekan, dan selanjutnya dengan hari-hari manusia.
Pertanyaannya, mengapa Tamin Ad Dari bisa melihat Dajjal langsung? Menurut mantan Wapemred Sriwijaya Post Palembang dan Bernas Yogyakarta ini, Tamim bukan melihat tapi diperlihatkan oleh Allah.
Khilafah
Selanjutnya Cak Anwar, sapaan akrbanya, mengatakan, tahap ketiga adalah Dajjal akan dikeluarkan. Saat itulah Dajjal akan menjalankan misi khusus yaitu menjadi Almasih palsu, di samping misi pertama menjadi fitnah bagi umat manusia.
“Masalah Almasih itu bermula dari kisah yang dialami bangsa Bani Israel ditindas oleh Raja Nebukadnezar dari Babilonia. Mereka benar-benar berada di titik nadir kehidupan. Mereka meminta kepada Tuhan agar ditolong dan diberi Mesias atau Almasih untuk mengembalikan kekhalifahan yang dibangun Nabi Dawud dan diteruskan kepada Nabi Sulaiman,” terang dia.
Allah mengabulkan doa mereka dengan menurunkan Nabi Isa. Tapi kaum Bani Israel menolak Isa karena lahir dari wanita tanpa suami. Bani Israel menggunakan logika bahwa setiap kelahiran bayi itu mesti hasil hubungan lelaki dan perempuan. Bani Israel lupa bahwa kekuasaan Allah melampaui logika mereka sekalipun mereka mengklaim sebagai bangsa paling cerdas di dunia. Sikap Bani Israel ini wujud pengingkaran kepada Allah.
Bahkan Bani Israel bersengkongkol dengan penguasa Romawi membunuh Nabi Isa. Tapi Allah menyelamatkan Isa dengan mengangkatnya ke langit.
Karena menolak Isa, Bani Israel meyakini belum ada Mesias yang diturunkan. Mereka sapai sekarang masih merindukan Mesias. Mesias ini yang akan mengembalikan kekhilafahan atau imperium Dawud dan Sulaiman. Intinya bangsa Yahudi itu ingin menguasai dunia.
“Maka isu khilafah Islam menyeramkan dan membahayakan sebenarnya dibuat oleh Yahudi. Mereka tidak mau ada saingan karena menurut mereka hanya bangsa Yahudi yang berhak memiliki khilafah,” katanya.
Tapi obsesi dan impian bangsa Israel itu mustahil terwujud. Karena kekhilafahan di kota suci Yerussalem sudah tamat setelah Nabi Sulaiman berdoa agar tidak ada lagi kekhalifahan setelah dirinya. Karena apa? Menurut Cak Anwar Karena Nabi Sulaiman diperlihatkan secara batini ada jazad yang tergeletak di kursi singgasananya. Tentu jazad yang mengerikan. Hal itu tertera di Alquran Surat Sad Ayat 34-35.
“Saya mengikuti pemikiran pakar eskatologi Islam Syeikh Imran Hossein bahwa jazad itu adalah Dajjal. Jazad itu benda yang tidak memiliki ruh dan nafs atau jiwa,” tegasnya.
“Kalau begitu apa Dajjal itu bukan manusia?” tanya Abdul Manan, seorang peserta.
“Dajjal bukan manusia. Juga bukan jin. Apalagi malaikat. Kalau jin dan manusia punya hak untuk memilih ingkar atau takwa kepada Allah seperti tertera di Surat Alkahfi Ayat 29. Tapi Dajjal ini tidak punya pilihan. Dia diprogram oleh Allah untuk menjalankan dua misi yaitu menjadi cobaan umat manusia dan misi menjadi Al Masih palsu,” katanya.
Karena akan berperan sebagai Almasih palsu, lanutnya, Dajjal akan dikeluarkan sebagai orang Yahudi. Dan nanti orang Yahudi akan langsung percaya bahwa dia ini Mesias. Diikuti umat manusia lain. Dajjal seolah akan mengembalikan kekhilafahan Dawud. Berarti akan berusaha menguasai dunia. Tapi misi menjadi khalifah dan mengaku sebagai tuhan, akan diberhentikan oleh Nabi Isa sebagai Almasih yang orisinal.
“Sekarang bangsa Yahudi sudah menyiapkan kedatangan Dajjal yang mereka sebut Mesias. Yaitu dengan menjadi Yerussalem sebagai ibukota. Karena menurut mereka ibukota imperium Israel harus di Yerussalem seperti zaman Dawud dan Sulaiman, bukan di Tel Aviv seperti sekarang,” kata Cak Anwar. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.