PWMU.CO – Sepanjang Gilimanuk sampai dengan Singaraja Bali dikenal sebagai wilayah pantai utara (pantura).
Kawasan pantura Bali sebagaimana pantura di Jawa identik dengan kawasan “santri” seperti Ujungpangkah Gresik, Paciran Lamongan, Rembang, Pati sampai Cirebon dan Indramayu.
Banyak masjid dijumpai sejak di Pelabuhan Gilimanuk sampai Singaraja dengan jarak masing-masing antarmasjid sekitar 1-2 kilometer. Di sekitar masjid terdapat perkampungan Muslim dengan warung makanan halal, madrasah dan Kantor Urusan Agama.
Muslim di pantura Bali mayoritas berkultur Nahdliyin dan tetap sebagai minoritas di tengah komunitas Hindu.
Salah seorang tokoh Muslim yang sempat diwawancarai PWMU.CO, Senin (30/12/19), adalah Anwari yang berprofesi sebagai kapten kapal wisata dan imam Masjid Ukhwatul Islam di Seririt Lovina.
Dia mengatakan Muslim di Lovina solid. Dia juga menjamin di kawasan pantura Bali khususnya Kabupaten Buleleng mudah didapat makanan halal. Kawasan wisata pantura Bali yang terkenal antara lain pantai Lovina di Buleleng dan Candi Dasa di Karangasem.
Nuansa Santri Pantura Bali
Pantura Bali menawarkan nuansa yang lebih tenang dan bersahaja dibandingkan kawasan Kuta, Nusa dua, Seminyak, dan kawasan lain di selatan. Objek wisata yang ditawarkan di pantura Bali antara lain menyaksikan tarian lumba-lumba di laut lepas, diving (menyelam), atau odysey (wisata kapal selam).
Bisa juga menyaksikan pemandangan bawah laut dan watersport: banana boat, parasailing, jetsky, canoeing dan lain-lain. Dalam nuansa “santri” di kawasan pantura Bali tersebut, PWMU baru menjumpai komunitas Muhammadiyah di Kota Singaraja sebagai ibukota Kabupaten Buleleng, yang terlihat dari sebuah papan nama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di sebuah jalan protokol.
PWMU.CO membayangkan Muhammadiyah bisa hadir di sepanjang pantura Bali dari Gilimanuk sampai Padang Bay, pelabuhan penyeberangan dari Bali menuju Lombok. Amal usaha kesehatan paling memungkinkan bagi Muhammadiyah untuk hadir di pantura Bali, mengingat sepanjang mata memandang jarang sekali ada fasilitas kesehatan di sepanjang pantura Bali.
Semoga dengan hadirnya Muhammadiyah di pantura Bali dengan amal usahanya bisa mewujudkan masyarakat Islam berkemajuan ditengah himpitan industri pariwisata besar. (*)
Penulis Prima Mari Kristanto. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post