PWMU.CO– Belajar online dipraktikkan 54 guru SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) dengan muridnya selama masa libur mencegah dampak virus corona atau Covid 19 mulai Senin (16/3/2020).
Sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring) ini sesuai surat instruksi dari Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Jawa Timur N0. 1349/II.4/D/2020 dan Surat Edaran dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo No.26/III.4/D/2020 tertanggal 15 Maret 2020 tentang penanggulangan penyebaran Covid-19.
Edaran itu mengimbau sekolah menunda dan atau meniadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang melibatkan siswa baik di dalam dan luar ruangan yang berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19 mulai tanggal 16-28 Maret 2020 sambil menunggu perkembangan dan regulasi selanjutnya. Pembelajaran bisa dilakukan media online.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman Drs Zainal Arif mengatakan, guru di Smamita tetap masuk di sekolah untuk mempersiapkan pembelajaran daring atau belajar online
”Bapak ibu guru membuat platform melalui google classroom. Google classroom membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif dan bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan kolaborasi, dan membina komunikasi. Guru dapat membuat kelas, memberikan tugas, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat tanpa harus tatap muka langsung dengan siswa,” ujarnya.
Manfaatkan Teknologi
Ia menambahkan, materi yang diunggah guru pada google classroom dapat berupa file word, excel, powerpoint, pdf maupun video. ”Sebagai media pembelajaran google classroom dapat menjadi antisipasi pembelajaran berkenaan dengan adanya wabah virus corona,” tuturnya.
Dengan Google classroom, semuanya berada dalam satu lokasi terpusat. Siswa dapat melihat semua tugas-tugas mereka dalam folder tertentu, guru dapat menyimpan bahan e-Learning dan kegiatan untuk tahun ajaran lewat server Cloud. Semua peringkat /nilai dapat dilihat dalam aplikasi.
Dijelaskan, Google classroom lebih sederhana dan mudah untuk digunakan untuk belajar online, sehingga ideal bagi guru meskipun dengan tingkat pengalaman e-Learning yang beragam. Namun siswa tidak kehilangan haknya dalam belajar dengan tetap menerapkan pembelajaran dalam jaringan menggunakan platform google. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto