PWMU.CO – Pusba UMSurabaya mengadakan Eco-Line di tengah wabah Virus Corona saat proses pembelajaran tatap muka mahasiswa dihentikan, Maret-Agustus 2020.
Di tengah semakin merebaknya penyebaran Virus Vorona atau Covid 19 di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) menghentikan proses pembelajaran tatap muka untuk semua mahasiswa.
Sebagai gantinya, pembelajaran untuk mahasiswa dilakukan secara daring (dalam jaringan) karena semua orang harus melakukan social distancing.
Sebagai bentuk inovasi pembelajaran online yang dapat diakses dengan mudah, Pusat Bahasa (Pusba) UMSurabaya mengadakan kursus bahasa Inggris online.
“Pembelajaran ini kami namakan English Course Online (Eco-Line) for Integrated English Learning Solution,” ujar Waode Hamsia Kepala Pusba UMSurabaya.
Waode Hamsia menjelaskan Eco-line ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai Agustus 2020.
Di mana, menurutnya, pesertanya ratusan aktivis mahasiswa di UMSurabaya. Mereka mengikuti kursus bahasa Inggris secara online yang bisa dilakukan dari rumah untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan secara mandiri dengan platform English Discoveries.
Mahasiswa Wajib Ikuti Placement Test
Kepala Pusba UMSurabaya menjelaskan, sebelum pembelajaran dimulai semua user wajib melakukan placement test untuk menentukan level pembelajaran bahasa Inggris.
Dijelaskan, ada 3 level yaitu basic, intermediate dan advanced. Dengan pembagian level tersebut, para peserta akan mengikuti kursus bahasa Inggris online ini sesuai kemampuan masing-masing. Dimana Dalam 1 level terdapat 10 topik dan di setiap topic terdapat 7 materi yang berbeda.
Mereka, menurutnya, akan melalui 3 tahapan dalam pembelajaran Eco-Line ini, yaitu Explore, Practice dan Test di setiap materi.
Kursus harus rutin dilakukan setiap hari, kapan pun yang sehari minimal 1 jam. Untuk Materi pembelajaran terdiri dari Reading (Magazine), Listening (Video), Writing dan Speaking.
Eco-Line, akunya, juga dilengkapi grammar, pronunciation dan vocabulary yang integrated skills. Selain itu juga dilengkapi game yang menarik sehingga pembelajaran online ini tidak menjenuhkan.
“Diakhir pembelajaran nanti, akan ada test secara online yang disesuaikan dengan level masing-masing. Bagi para peserta yang behasil lulus pada tes tersebut, mereka akan mendapatkan sertifikat,” paparnya.
Waode Hamsia berharap dengan Eco-Line ini para aktivis mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik, tegasnya, mereka akan cakap berkomunikasi dalam bahasa inggris serta lebih kompetitif dan memiliki peluang memenangkan tantangan dunia kerja di era industri 4.0. (*)
Penulis Sri Lestari. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.