PWMU.CO – Kuis ala Pesantren Muhammadiyah Babat melalui grup WhatsApp pesantren dilakukan untuk mengisi waktu luang sekaligus menjalin komunikasi dengan para santri.
Salah satu santriwati Pesantren Muhammadiyah Babat Kabupaten Lamongan Amanda Dwi Kharisma cepat menanggapi dua soal belajar dari rumah (BDR) tentang Surat at-Taubah Ayat 36 dan al-Ahzab Ayat 37 di group WA Pesantren Muhammadiyah Babat, Senin (6/4/2020).
Amanda Dwi Kharisma dapat menjelaskan dengan tuntas dua pertanyaan yang di lempar di group WA Santriwati Pondok. “Saya merasa senang dengan adanya kuis ringan yang dishare di grup WA oleh Ustadz Mighfar. Bisa untuk mengisi waktu agar tidak jenuh di rumah terus,” ujar gadis yang juga siswi SMK Muhammadiyah 5 Babat ini.
Empat Bulan Haram
Amanda, sapaan akrabnya, menjawab pertanyaan yang pertama tentang kandungan surat at-Taubah ayat 36. Dia menjelaskan dengan gamblang bulan pada ketetapan Allah dan tercatat di Lauhul Mahfuzh ada dua belas bulan.
“Allah menciptakan langit dan bumi. Di antara bulan-bulan tersebut terdapat empat bulan haram. Allah mengharamkan melakukan peperangan pada keempat bulan haram tersebut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab,” papar gadis yang ingin melanjutkan studi di Surabaya ini.
Kemudian Amanda menjawab pertanyaan kedua dan menjelaskan seorang sahabat yang dimerdekakan oleh Rasulullah SAW sebagaimana termaktub dalam Surat al-Ahzab Ayat 37.
“Sahabat itu bernama Zaid bin Haritsah yang kemudian diambil sebagai anak angkat. Setelah itu Zaid bin Haritsah menikah dengan Zaenab. Karena tidak cocok maka Zaid bin Haritsah menceraikannya,” jelas siswi kelas XII jurusan Teknik Gambar Bangunan ini.
Dalam WA group santriwati jawaban Amanda itu diacungi jempol dan angka 100 oleh Ustadz Mighfar. Anggota group yang lain menimpali dengan menyebut hadiah sepeda. Padahal kuis ini sebagai pengisi kejenuhan. Ustadz Mighfar pun menanggapi komentar itu dengan emot icon senyuman.
Mengaji dan Murajaah
Seusai mengikuti kuis, Amanda menyatakan sudah rindu bertemu dengan para ustadz dan ustadzah yang telah memberi ilmu secara langsung.
“Saya selalu ingat pesan Ustadz dan Ustadzah agar selalu mengaji al-Quran dan murajaah atau mengulang hafalan. Maka dengan kuis ini saya dan kawan-kawan merasa senang. Ingin ditambah dengan nasehat, kata hikmah atau pelajaran lainnya agar tetap semangat,” terangnya.
Mudir Pesantren Muhammadiyah Babat KH Abdul Muhaimin senang dengan adanya kuis ini karena dengan adanya kegiatan ini santriwan santriwati tetap ada hubungan komunikasi.
“Meskipun mereka belajar di rumah komunikasi terus berjalan. Saya juga punya rencana akan menyapa dengan memberikan nasehat-nasehat khusus untuk mereka,” tuturnya.
Kuis ala Pesantren Muhammadiyah Babat. Jalin komunikasi saat pembelajaran di rumah. (*)
Penulis Hilman Sueb. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.