PWMU.CO – Gerakan taawun sosial MCCC Probolinggo. Sebanyak 2000 paket sembako dibagikan bertahap oleh MCCC Kota Probolinggo dimulai Rabu (22/4/2020).
Bertempat di Gedung Nyai Walidah, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan Lazismu Kota Probolinggo menggelar gerakan nasional taawun sosial.
Pertemuan tersebut menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Undangan yang hadir tidak lebih dari 25 orang dengan memakai masker dan duduk berjarak untuk menjaga social distancing.
Total 2000 Paket Sembako
Ketua Lazismu Kota Probolinggo Beni Prasetya menyampaikan target paket sembako yang akan disalurkan berjumlah 2000 paket. “Sementara ini masih terkumpul 500 paket dan akan dibagikan pada Rabu ini. Sedangkan pada tahap kedua direncanakan 500 paket. Sudah dipesankan tasnya, isinya belum,” ujarnya.
“Semoga hal ini juga bisa merangsang motivasi kita agar tahap kedua nanti penyaluran 500 paket sembako bisa terpenuhi,” sambungnya.
Ketua PDA Kota Probolinggo Dra Romiyati menyampaikan Aisyiyah tetap eksis dalam gerakan baksos selama pandemi Covid-19 ini. Sembari berharap dan berdoa agar pandemi ini cepat berlalu.
“Pada kesempatan sebelumnya, 11 April 2020 kita bekerjasama dengan MCCC telah menyalurkan 200 paket sembako untuk simpatisan dan binaan Aisyiyah di tiap cabang,” ungkapnya.
Peduli Pasien TB-Care Aisyiyah
Saat ini, sambungnya, Aisyiyah akan menyalurkan 100 paket sembako di tiap-tiap cabang. Melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS), Aisyiyah juga menerima bantuan dari Yatim Mandiri berupa 46 paket sembako.
“Nantinya 46 paket itu di tahap ketiga akan kita bagikan kepada 80 pasien TB Care Aisyiyah, baik yang sudah sembuh maupun yang masih berobat. Kekurangan 36 paket mudah-mudahan bisa segera terpenuhi dan bisa kita salurkan secepatnya,” jelasnya.
Romiyati juga mengingatkan AUM agar memperhatikan guru dan karyawannya selama pandemi Covid-19 ini. “Mereka juga terdampak, perlu kita perhatikan,” tegasnya.
Taati Maklumat PP Muhammadiyah
Ketua MCCC Kota Probolinggo Drs Dawam Ichsan dalam sambutannya menyampaikan MCCC adalah payung besar seluruh kegiatan Muhammadiyah dalam pencegahan dan penanganan terkait pandemi Covid-19.
“Pencegahan kita lakukan dengan mensosialisasikan maklumat PP Muhammadiyah di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah Kota Probolinggo, baik di lembaga pendidikan maupun tempat-tempat ibadah. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan baksos adalah bagian dari memperkokoh ketahanan pangan dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” paparnya.
Dawam Ichsan juga mengingatkan Indonesia jangan sampai mengalami nasib yang sama seperti Italia dan Amerika. “Korbannya sudah mencapai belasan ribu orang. Terlambat lockdown sehingga terjadi hal tersebut,” imbuhnya.
Inilah yang diharapkan oleh PP Muhammadiyah, sambungnya, menginginkan pemutusan mata rantai sedini mungkin. “Tetapi kenyataannya di beberapa daerah memang tidaklah mudah untuk menerima putusan tersebut. Sehingga kita di PDM Kota Probolinggo terus berusaha untuk mensosialisasikannya meskipun jalan yang dilalui sangat terjal,” sergahnya.
Sementara itu Ketua PDM Kota Probolinggo Drs Masfu’ menyampaikan Muhammadiyah harus menjadi teladan bagi ormas-ormas lain sehingga kita bisa bersama-sama menghadang laju pandemi Covid-19.
“Sebagai warga Muhammadiyah, seyogyanya kita mengikuti maklumat dan tuntunan ibadah selama pandemi Covid-19 yang telah dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah,” ajaknya.
Jangan sampai, sambungnya, membuat berita-berita hoax ataupun provokasi sehingga membuat warga persyarikatan bingung dengan Maklumat PP tentang Tuntunan Ibadah dalam Kondisi Darurat Covid-19.
“Ini tidak main-main. Yang membuat maklumat itu bukan ketua ranting, cabang atau takmir masjid. Beliau-beliau adalah ahlinya di bidangnya masing-masing,” tegasnya.
Masfu’ berharap untuk tetap menjaga persatuan dan marwah Muhammadiyah. “Kita sebagai warga persyarikatan tentu paham dengan Muhammadiyah dan gerakannya. Lain hal jika kita bukan warga persyarikatan. Sehingga apa yang menjadi keputusan PP Muhammadiyah bisa mencerahkan bukan malah menggelapkan di arus bawah,” pesannya. (*)
Penulis Ulul Albab. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.