PWMU. CO – Ujian online, ini kesan santri SMA Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) setelah dua pekan mengikuti PAT online lebih efesien waktu karena dikerjakan di rumah.
Inilah yang disampaikan Berliana Zaneta Najwa setelah mengikuti Penilaian Akhir Tahun (PAT) selama dua pekan, 4-13 Mei 2020 dengan menggunakan Google Form.
Cewek yang duduk di kelas XI ini mengaku ujian secara online ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Kelebihan PAT online adalah kita dapat mengefisiensi waktu karena bisa mengerjakan dari rumah masing-masing dan dapat memanfaatkan teknologi dengan baik,” ujar cewek yang memiliki hobi public speeking dan mengarang cerita.
Berliana mengungkapkan selain memiliki kelebihan, PAT secara online juga memiliki kekurangan. Ujian saat pandemi Covid-19 ini adalah pemahaman terhadap materi ujian kurang karena tidak ada bimbingan secara langsung dari guru seperti halnya tahun-tahun lalu.
Hal serupa juga disampaikan Roikhatul Jannah. Siswa kelas XI ini mengatakan pembelajaran online di tengah wabah yang terjadi sekarang mempunyai dampak negatif dan dampak positif.
“Dampak positif seperti menambah kreativitas dalam model pembelajaran seperti menemukan cara-cara pembelajaran daring yang efektif untuk menciptakan sesuatu yang baru,” ujarnya.
Sedangkan, lanjut dia, dampak negatifnya saat pembelajaran online mereka juga membuka Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya sehingga pelajar tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Pelatihan Ujian Online untuk Guru
Wakil Kepala SMA ABSM Santi Nur Handayani SPd mengatakan sebelum PAT online dengan Google Form ini pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk guru dalam pemanfaatan piranti IT.
“Pihak sekolah memberikan pelatihan cara membuat ujian online menggunakan Google Form yang nantinya para santri bisa langsung mengetahui nilai yang diperoleh setelah selesai mengerjakan soal,” jelasnya.
Dia menjelaskan, selain PAT memiliki kelebihan, ujian online ini juga terdapat kekurangan. Selain membutuhkan kuota internet, ujian juga tanpa pengawasan guru karena dikerjakan di rumah masing-masing.
Hal ini senada yang disampaikan Herlina Nur Oktavia SPd. Wali kelas X ini mengatakan kelebihan dari ujian online pertama siswa bisa memanfaatkan teknologi meskipun sederhana. Kedua, mereka tidak menggunakan kertas dan ketiga guru tidak repot mengoreksi karena nilai langsung bisa diketahui.
“Selain butuh kouta internet, kekurangan dari ujian ini besar kemungkinan untuk curang soalnya tanpa pengawasan. Santri bisa browsing. Berikutnya adalah keterbatasan jaringan internet santri yang berada di luar pulau. Santri kami ada yang berasal Pulau Kangean Kabupaten Sumenep Madura,” paparnya.
Herlin berharap agar pendemi Covid-19 ini bisa segera berakhir. Sehingga proses pembelajaran bisa kembali dilakukan di sekolah seperti biasanya. (*)
Penulis Sholehatul Novia. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.