• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Barnes & Noble, Legenda Toko Buku yang Belum Tamat

Senin 8 Juni 2020 | 16:17
in Featured
0
143
SHARES
146
VIEWS

Barnes & Noble, Legenda Toko Buku yang Belum Selesai ditulis oleh Ady Amar, penikmat buku dan owner Risalah Gusti Surabaya.

PWMU.CO – Inilah toko buku tertua di dunia yang tetap “mengkilap” tiada tanding dan banding. Kenapa saya sebut mengkilap? Karena jaringan toko bukunya selalu mewah menawan, dengan space area yang luas.

Didirikan tahun 1873—147 tahun lalu—sebagai toko buku bernama Arthur Hinds & Company. Arthur Hinds pemiliknya, kala itu merekrut anak muda lulusan Harvard University, bernama Gilbert Clifford Noble.

Karena usahanya berkembang, maka Noble diberi saham. Tidak lagi sebagai karyawan, tapi juga pemilik. Dan jadilah nama toko itu berubah menjadi Hinds & Noble (1894). Lalu lambat laun, justru Noble lah yang mengakuisisi saham Arthur Hinds itu. Dari karyawan biasa menjadi pemilik tunggal. Wow!

Selanjutnya dalam perjalanannya, Noble mengajak joint anak dari Charles M. Barnes, kawan lamanya, bernama William Barnes. Eh malah sang ayah kepincut, lalu turut pula bergabung. Sebelumnya, Charles M. Barnes adalah pengusaha percetakan. Dijual percetakannya untuk memperkuat bisnis anak dan kawan lamanya itu.

Maka kepemilikannya menjadi ayah-anak, Charles M. Barnes-William Barnes dan Gilbert Clifford Noble.

Di tahun 1932, didirikan toko pertamanya Barnes & Noble Booksellers di kawasan elit Manhattan, New York. Hanya satu toko yang dimiliki. Sampai di tahun 1971, masuklah Leonard Riggio menguasai saham mayoritas.

Meski sahamnya terbesar, ia tidak mengubah nama toko itu dengan namanya ikut terpampang. Baginya tidak perlu namanya tampil, yang penting dialah penguasa sesungguhnya yang bisa menjadikan Barnes & Noble menjadi sesuatu sesuai keinginannya.

Bergabungnya “Ted Turner”

Siapa sih sebenarnya Leonard Riggio itu? Dialah mahasiswa di New York University (UNY), yang bekerja paruh waktu di toko buku kampusnya sebagai krani.

Beberapa tahun bekerja di sana, dia nekad memutuskan untuk putus kuliah dan membuka toko sendiri dengan bermodalkan hanya $ 5.000 hasil menabung sekian lama. Tekadnya, “Aku yakin bisa lebih hebat dari Bosku.” Dan memang usahanya berkembang pesat, lalu dia buka 4 toko buku lagi di kampus-kampus seputaran New York City. Nama tokonya SBX (Student Book Exchange).

Kesuksesannya menjadi tak terbendung bagai air bah dengan mengakuisisi banyak toko buku yang collaps dan setengah collaps, dan membuka jaringan toko buku di mal-mal. Sampai waktunya dia meyakinkan pihak bank meminjam $ 1,2 juta untuk “mencaplok” idaman utamanya Barnes & Noble Booksellers.

Baca Juga:  Misteri Km 50

Leonard Riggio menjadi tokoh kontroversial. dia dijuluki “Ted Turner” dari dunia buku. Tahu Ted Turner, kan? Ya benar, pemilik CNN.

Riggio dianggap salah satu pengusaha toko buku retail yang memahami, bahwa toko buku itu bagai panggung pertunjukan. Sedang buku-buku yang tertata rapi di rak-rak adalah teater yang memukau.

Riggio menyulap toko bukunya menjadi menyenangkan. Rak-rak buku yang mentereng di mana buku-buku tertata rapi. Mengundang kemewahan tersendiri. Tak lupa dia mengundang Starbucks Coffee di area dalam tokonya, sehingga yang datang ke toko bukunya tidak semata membeli buku, tapi juga bisa sejenak rileks sambil nyeruput kopi.

Menjual lebih dari sekadar buku, itu prinsipnya. Riggio ingin membangun image perusahaan. Dan itu berhasil.

Sejak Riggio bergabung di tahun 1971, jaringan tokonya meraksasa. Lebih kurang 800 toko buku di 50 negara bagian (AS), dan sekitar 627 toko buku kampus, yang melayani lebih dari 5 juta mahasiswa.

Di toko bukunya, sekitar 1 juta judul buku dijual setiap tahunnya. Dan 4,5 juta e-book tersedia untuk dijual. Lebih mencengangkan lagi, setiap tahunnya jaringan toko buku ritel dan online Barnes & Noble menjual buku sebanyak 190 juta eksemplar. Fantastis.

Hebatnya lagi, Barnes & Noble melayani 600 komunitas di 50 negara bagian di Amerika Serikat. Jika saja satu komunitas itu berjumlah rata-rata 10.000 orang, maka silakan hitung sendiri berapa jumlah orang yang dilayani dari komunitas yang ada.

Empat dekade usia keemasan Barnes & Noble, sejak 1971 berevolusi menjadi raksasa tak tertandingi. Menjadi bukan saja bookstore, tapi superstore.

Tahun 1990 itu puncak-puncaknya Barnes & Noble mengepakkan sayapnya. Karenanya mendapat julukan tidak mengenakkan, “raksasa korporat paling rakus”.

Tak ada kesempatan bagi pesaing, semuanya dilibas habis. Sebenarnya bukan benar-benar pesaing, karena tidak selevel dengannya. Melibas toko-toko buku kecil dan menengah, dengan cara memberi potongan harga tidak kecil pada konsumen justru pada buku-buku best seller.

Dan itu sulit bisa diikuti “pesaingnya”. Dia menuliskan dalam iklan pada brosur katalog yang dibuatnya, “Jika Anda Membayar Harga Penuh, Anda Tidak Mendapatkannya di Barnes & Noble”. Maknanya, semua yang dibeli mendapat potongan harga.

Baca Juga:  Minum Jamu Apa Pak Anies Itu

Di sisi yang lain—sisi baiknya—Riggio seorang filantropis dengan mendirikan Riggio Foundation. Dia membantu penduduk New Orleans, Louisiana, saat dilanda badai katrina, 2015, dengan mendirikan Home Again. Tidak kurang $ 20 juta, ia keluarkan untuk pendanaannya. Riggio dianggap sebagai dermawan dari banyak organisasi amal kemasyarakatan.

Kepak Raksasa yang Terhenti

Namun waktu berbicara lain. Dalam beberapa tahun ini, Barnes & Noble tidak mampu mengepakkan sayapnya lebih tinggi lagi, karena era sudah berganti. Pesaing utamanya perintis toko buku online Amazon.com meluluhlantakkan dengan penjualan buku via online yang meraksasa. Meskipun Riggio lalu membuat barnesandnoble.com tapi semuanya sudah terlambat.

Maka, langkah harus diambil dengan cepat, menutup 150 lebih toko bukunya dan menyisakan 627 toko lagi.

Tentu penerbit dan agen besar yang memasok buku di Barnes & Noble, ikut cemas dengan masa depan toko buku itu.

Caroline Reidy, CEO Simon & Schuster, dengan penuh haru menyatakan, “Hilangnya Barnes & Noble merupakan bencana besar bagi industri perbukuan.”

Simon & Schuster adalah salah satu penerbit besar di Amerika. Pantas merasakan kepiluan itu. Karena sekian lama perusahaan penerbitannya, dan penerbit-penerbit lainnya telah mengenyam keuntungan kerja sama yang baik.

Seluruh penerbit dan pemasok yang bekerja sama dengan Barnes & Noble diperlakukan sama. Karena Barnes & Noble hanya sebagai pihak penjual, tidak ikut memproduksi buku lalu memasarkan di jaringan ritel tokonya. Barnes & Noble hanya bermain di hilir, sedang hulunya itu adalah pihak penerbit dan agen-agen besar.

Amerika yang menganut faham ekonomi liberal pun masih memiliki aturan yang memisahkan antara hulu dan hilir. Jika anda penerbit, maka otomatis tidak diperkenankan membuka toko/gerai buku, begitu pula sebaliknya. Sebesar apa pun Barnes & Noble, tetap tidak diperkenankan membuka usaha penerbitan. Itu diatur dalam Undang-undang Cross Ownership Act, dan atau juga larangan vertical integration atau dikenal juga sebagai vertical conglomeration.

Di negara kita, perdagangan dibuat sebebas-bebasnya: boleh menggarap hulu (penerbit) sekaligus hilir (toko buku). Ada yang salah dengan kebijakan perbukuan khususnya, dan ini tampaknya sulit untuk “dikoreksi” oleh kebijakan susulan yang seharusnya.

Baca Juga:  Borgol Itu Indah pada Waktunya

Elliot Advisor dewa penyelamat

Bencana jaringan toko buku ritel Barnes & Noble ini juga dialami oleh raksasa jaringan toko buku ritel Inggris, Waterstone, yang juga “megap-megap” menghadapi bisnis buku via online. Waterstone memiliki 280 toko ritel, tidak cuma di Inggris tapi juga di Irlandia, Belanda, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Adalah Elliot Advisor, sebuah perusahaan pendanaan, yang akhirnya mengambil alih Waterstone pada Juni 2018. Terjadilah restrukturisasi dalam manajemennya, dan setelah setahun dipegangnya sudah tampak menuju tren positif.

Bagaimana dengan Barnes & Noble? Terjadi rumor bahkan spekulasi sejak awal Januari 2019, bhw Elliot Advisor akan mengakuisisi Barnes & Noble. Berita masih simpang siur, sampai Juni 2019 berita itu menjadi kenyataan, dimana setahun tepat saat Elliot di bulan yang sama, Juni 2018, mengakuisisi Waterstones.

Barnes & Noble Booksellers dihargai $ 638 juta. Nilai yang sebenarnya sangat rendah untuk asset dan nama besar Barnes & Noble Booksellers.

Tidak ada pilihan lain, jika tidak ingin Barnes & Noble makin terpuruk, yang menyebabkan sahamnya meluncur jatuh.

Namun demikian, spekulasi yang benrkembang selama berbulan-bulan, itu membuat situasi tidak menentu. Dan ini membuat penerbit khususnya berdebar penuh kekhawatiran akan kemungkinan runtuhnya jaringan toko buku terbesar dalam sejarah dan paling “menyakitkan” dalam periode panjangnya.

Akhirnya, penjualan Barnes & Noble Booksellers disetujui bulat oleh para pemegang saham. Dan, Leonard Riggio, pemegang saham terbesar, dalam rilisnya menyatakan, “… Saya percaya bahwa mereka– Elliot Advisor– secara spesifik mampu membesarkan Barnes & Noble dalam kurun waktu yang panjang.”

Elliot Advisor, lalu menunjuk James Daunt, pahlawan yang dianggap sebagai penyelamat Waterstones dari kebangkrutan, untuk menakhkodai Barnes & Noble. Daunt langsung terbang berkantor di New York.

Ada nada optimis dari Daunt, yang berujar, “Berinvestasi di toko akan terbayar pada waktunya… Gelombang hanya berlangsung dalam satu waktu, saatnya kita akan mampu membaliknya.”

Tentu tangan dingin Daunt, setelah Barnes & Noble Booksellers direvitalisasi, ditambah adanya tanda-tanda menggembirakan, bahwa bisnis cetak mengalami reborn, dan kecenderungan akhir-akhir ini konsumen mulai tampak mendatangi toko buku. Karenanya, kisah Barnes & Noble Booksellers, memang belum tamat. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Ady AmarBarnes & Noble Booksellers
Share57SendTweet36

Related Posts

Saweran emak-emak
Kolom

Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

Minggu 27 Desember 2020 | 14:06
520
Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem
Kolom

Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem

Rabu 23 Desember 2020 | 09:19
653
Yusril dan Pilihan di Seberang Sana
Kolom

Yusril dan Pilihan di Seberang Sana

Selasa 22 Desember 2020 | 08:47
979
Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif
Kolom

Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif

Minggu 20 Desember 2020 | 06:42
1k
Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara
Kabar

Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara

Jumat 18 Desember 2020 | 08:26
6k
Mimpi Bertemu Rasulullah dan Polarisasi Politik Dua Kubu
Kolom

Mimpi Bertemu Rasulullah dan Polarisasi Politik Dua Kubu

Kamis 17 Desember 2020 | 10:17
467
Next Post
Penghafal 6 Juz Ini Lulus Terbaik SMP MBS Jombang

Penghafal 6 Juz Ini Lulus Terbaik SMP MBS Jombang

Jika sekolah dibuka lagi, ini komentar para guru, wali siswa, dan siswa SMP Musasi saat mengutarakan unek-uneknya, Jumat (5/6/20).

Jika Sekolah Dibuka, Ini Curhatan Warga Musasi

Ilustrasi Rabi Yahudi menguji Rasulullah mengadili pezina.

Rabi Yahudi Menguji Rasulullah

Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Mulai Bisnis dari Garasi, Contohlah Ini

Tinggal klik, siswa MIM 2 Badas mengerjakan ujian PAT. (Luky/PWMU.CO)

Tinggal Klik, Ujian MIM 2 Badas Dimulai

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
344

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
833

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
255

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
416

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
PCIM Australia Galang Dana Bencana

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502148 shares
    Share 200859 Tweet 125537
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    17400 shares
    Share 6960 Tweet 4350
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38140 shares
    Share 15256 Tweet 9535
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2461 shares
    Share 984 Tweet 615
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4156 shares
    Share 1662 Tweet 1039
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7995 shares
    Share 3198 Tweet 1999
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4511 shares
    Share 1804 Tweet 1128
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6094 shares
    Share 2438 Tweet 1524
  • Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

    234 shares
    Share 94 Tweet 59
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama