PWMU.CO – Emak Aisyiyah Sumorame, Candi Sidoarjo semangat ngaji online via Zoom. Kegiatan yang sebelumnya digelar offline itu berlangsung Senin (7/6/20).
Mengambil tema Survival di Era Pandemi Covid-19, emak-emak Aisyiyah diajak berpikir kreatif di tengah krisis. Nara sumber kajian adalah Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo Siti Zubaidah Syafi’I SAg.
Menurut Zubaidah, sapaannya, ada tiga jurus jitu agar emak-emak bisa bertahan di masa krisis Covid-19 ini. “Pertama meningkatkan iman dan takwa,” ujarnya. Ketakwaan yang meningkat, lanjutnya, merupakan modal orang-orang beriman dalam menghadapi Covid-19.
Dia juga menyampaikan, Allah SWT memberi jaminan berupa rezeki dan jalan keluar bagi orang-orang bertaqwa. “Seperti yang termaktub dalam Surah at-Thalaq ayat 2-3: ‘Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya’,” jelasnya.
Kreatif di Tengah Krisis
Kedua, kata dia adalah menjaga kestabilan ekonomi rumah tangga dengan kreatif. Yaitu menggali potensi diri agar dapur tetap ngepul. “Caranya dengan menggerakkan ekonomi anggota. Belilah produk-produk sesama anggota Aisyiyah,” pesannya. Karena menurutnya, dampak ekonomi Covid-19 banyak dirasakan para kalangan, terutama para guru dan pedagang.
Zubaidah juga mengatakan, sebagai perempuan dengan segala keterampilan yang dimiliknya harus bisa menghasilkan. “Harus kreatif. Saatnya menggali potensi entreupreneur. Misalnya, menyalurkan bakat menjahit dengan memproduksi masker atau membuat kue. Dijual online, saling taawun dengan membeli dari sesama anggota. Agar dapur tetap ngepul,” tuturnya.
Jurus terakhir, lanjut Zubaidah adalah menjaga daya tahan tubuh. “Menjaga imunitas, selain dengan asupan gizi yang cukup, bisa dengan menjaga suasana hati. Tidak takut berlebihan dan tetap merasa bahagia. Hal tersebut bisa meningkatkan imunitas tubuh,” jelasnya.
Zubaidah juga berpesan agar para kader Aisyiyah cerdas dan memberi edukasi informasi yang benar. Hal tersebut dikarenakan semakin banyaknya berita yang bersliweran di media sosial. “Bersyukur dengan pengajian seperti ini bisa memberi wawasan dan pengetahuan perihal Covid-19 dengan benar,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, juga bisa menumbuhkan rasa bahagia melalui silaturahim. Akhirnya membawa ketenangan dan tidak cemas berlebihan. “Karena cemas berlebihan bisa menganggu imunitas tubuh,” terang Zubaidah.
Seperti diketahui bersama, pandemi Covid-19 membuat seluruh kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah banyak ditiadakan. Tidak terkecuali pengajian di cabang dan ranting Aisyiyah, yang turut dihentikan sementara untuk memutus persebaran virus Corona.
Dengan keterbatasan kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat emak-emak Aisyiyah Sumorame Candi. Mereka tetap menuntut ilmu dengan menggelar kajian online.
Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Sumorame Dian Rossi menuturkan, pengajian rutin offline sebelumnya digelar rutin di Aula Masjid Al Hikmah, Candi Sidoarjo. Di masa pandemi Covid-19 ini, ruang kajiannya pindah ke aplikasi video conference Zoom cloud meeting. “Alhamdulillah, banyak juga dari luar Sumorame yang mengikuti kajian ini,” ungkapnya. (*)
Penulis Yekti Pitoyo. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.