PWMU.CO – Tidak ingin setengah-setengah dalam mengadakan agenda kegiatan, sesuatu yang menarik dihadirkan Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Workshop, di Aula Mas Mansyur PWM Jatim Jl. Kertomenanggal V/1 Surabaya, Sabtu (17/9) mendatang.
Betapa tidak, untuk “Memperkuat Jihad Digital Muhammadiyah Jawa Timur” beberapa pakar di bidang komunikasi dan jurnalistik dihadirkan untuk menjadi narasumber Rakerwil dan workshop LIK PWM Jatim. Mulai dari Staff Khusus (Stafsus) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nasrullah MSi, Direktur Eksekutif The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) A Rohman Budijanto MH hingga Kepala Liputan Jawa Pos Arief Santosa dan jurnalis senior Media Indonesia Faishol Taselan. Juga akan hadir menjadi nara sumber blogger dan aktivis sosial media (sosmed) Zainal Arifin, Direktur Cakrawala Print Mohammad Nurfatoni, dan Komisaris Utama SC Mediatama Agus Wahyudi.
(Baca: Daftar Rakerwil LIK, Doa Situs On Line Masuk Surga dan PWMU.CO Harus Jadi Penghulu Kemajuan)
Tak cukup sampai di situ saja, Rakerwil dan Workshop LIK PWM Jatim itu pun bertabur dengan hadiah menarik. Tak tanggung-tanggung, 5 buah smartphone disediakan oleh panitia untuk para peserta. Hadiah tersebut disponsori oleh Cakrawala Print. Selain itu, panitia juga menyediakan pulahan doorprize menarik.
”Rugi sekali jika tidak segara mendaftar sebagai peserta Rakerwil dan Workshop LIK PWM Jatim ini. Selain bisa menambah ilmu dari para pakar, juga bisa pulang dengan membawa hadiah menarik. Kita juga bisa tahu dapur media-media nasional dalam mengelola isu,” kata Ketua Panitia Dede Nasrullah. Untuk pendaftaran online lewat www.pwmu.co/rakerwil-lik, pendaftaran ditutup pada tanggal 16 September 2016 pukul 13.00 WIB.
(Baca: Menulis di PWMU Hanya dengan SMS ke 081233867797 dan Layani Kebutuhan Informasi 10 Juta Warga Muhammadiyah)
Secara filosofis, menurut Ketua LIK PWM Jatim Muh Kholid AS, Rakerwil dan Workshop ini merupakan bentuk dari penguatan jihad digital Persyarikatan Muhammadiyah Jatim. Terutama agar dapat mempercepat gerak dakwah Muhammadiyah di dunia digital atau internet.
”Saat ini kita sudah sangat jauh ketinggalan dalam gerak dakwah di dunia digital atau internet. Jadi mau tidak mau kita harus mengejar itu. Karena itu peserta nantinya akan dicetak untuk menjadi ‘spesialis’. Itu agar semua bisa lari bareng-bareng dalam ‘Jihad Digital’,” tegasnya. (aan)