PWMU.CO – Sebagai bentuk kepedulian akan bahaya penularan penyakit TB-HIV Aids, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Malang mengadakan Pelatihan dan Workshop, di Hotel Best Western OJ yang beralamat di Jln. Dr Cipto Kabupaten Malang. Agenda ini bertujuan untuk pemetaan sekaligus untuk memantapkan strategi pencegahan, penanggulangan dan pengobatannya.
Kegiatan yang diadakan selama 2 hari, mulai Selasa (20/9) hingga, Rabu (21/9) ini menghadirkan beberapa orang narasumber. Di antaranya Emi Yuliana Ulya Mkes selaku Koordinator Program Peduli TB-HIV dan Kasi Penanganan Pemberantasan Penyakit Menular Langsung Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Tri Awig Namiastuti Mkes.
(Baca: TB-HIV Care Aisyiyah Gelar Rakorwil dan Aisyiyah Proaktif Tanggulangi TB dan HIV)
Emi menyampaikan, penyakit TB-HIV muncul salah satunya dikarenakan situasi lingkungan sekitar, yaitu karena lingkungan kumuh-miskin-terbelakang atau istilahnya disebut “Kumis Tebal”. Selain itu TB-HIV ini bisa disebabkan faktor lain, yakni karena penularan virus dan sebagainya. Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran masyarakat.
”Pencegahan, penanggulangan dan pengobatan TB-HIV ini bisa efektiv dengan adanya sinergi dari pemerintah dan dari seluruh lapisan masyarakat,” kata PWA Jatim di hadapan 50 peserta yang berasal dari Majelis Kesehatan PDA Kabupaten Malang, Lazismu, PDPM dan Nasyiatul Aisyiyah (NA), serta KNPI maupun Organisasi Aktifis Perempuan “Mahameru”.
Di saat yang sama Tri menyampaikan, penderita TB di Kabupaten Malang tersebar hampir di semua Kecamatan. Namun, sampai saat ini masyarakat masih belum sadar dan belum mau memeriksakan diri. ”Ketika sudah parah baru mau periksa. Itu akan sulit dan cenderung butuh waktu lama untuk penyembuhannya,” terangnya.
(Baca: Aisyiyah Gugah Pemkot untuk Surabaya Bebas TB dan HIV dan Cerita di Balik Kelahiran PANTER oleh Sentuhan Aisyiyah)
Padahal, lanjut Tri jika sudah tampak gejala-gejala TB, seharusnya penderita segera diperiksakan di Puskesmas terdekat. Itu supaya segera terdeteksi dan dapat diobati, hingga sembuh. ”Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah dan menanggulangi penyakit TB-HIV ini perlu ditingkatkan lagi dengan berbagai cara atau metode, dikomunitas apapun, di media apapun, dan kapanpun, bahkan jika perlu ada CSR Perusahaan yang bisa membantu kelancaran program ini,” imbuhnya.
Ketua PDA Kabupaten Malang Sri Wahyuni berharap, dengan kegiatan ini bisa terwujud kerjasama dan sinergi yang baik antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan Dinkes Kabupaten Malang untuk Program Peduli TB-HIV. ”Sudah tertuang kesepakatan bersama, kegiatan ini akan berlanjut pada pencapaian target kegiatan,” katanya. (izzudin/aan)