PWMU.CO – Mahasiswa UM Jember juara pidato pancasila Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2020 yang diumumkan secara online, Senin (17/8/20).
Melalui akun YouTube resmi FKTP Center Komjen Pol Boy Rafli Amar, Ketua BNPT 2020, Nofri Savira Putri Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Jember dinobatkan sebagai pemenang Lomba Pidato Pancasila dalam rangka Peringatan Proklamasi Ke-75 RI tersebut.
Berawal dari info di grup Line, Nofri, sapaan akrabnya, iseng tergerak hatinya untuk mengikuti lomba pidato tersebut. “Mumpung masa pandemi seperti ini, kan kegiatannya banyak di rumah. Selain itu, karena alasan tidak dipungut biaya dan persyaratan yang gampang yaitu seorang WNI dan seorang siswa, santri atau mahasiswa,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO, Rabu (19/8/20).
Dari info tersebut, Nofri membuat naskah pidato bertema Pancasila. Dia mengaku menghabiskan waktu selama dua hari tga malam karena harus membagi waktu dengan belajar untuk UAS (ujian akhir semester).
“Waktu itu bulan Juni kebetulan barengan dengan jadwal UAS Fakultas Hukum. Sebagai referensi saya melihat contoh pidato kenegaraan dan mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat seperti apa. Saya juga mencari referensi kata-kata di KBBI untuk penggunaan kalimat agar terlihat berbobot,” ceritanya.
Untuk konsep video, mahasiswi kelahiran 1999 tersebut mengaku tidak muluk-muluk. Di awal video, dia mengikuti salam seperti yang biasa Pak Jokowi lakukan kemudian menyebutkan nama-nama pimpinan BNPT. Untuk isi pidatonya sendiri, judul yang diangkat tentang Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Penguasaan materi dan pengkhayatan serta penggunaan intonasi adalah poin yang paling penting agar pesan yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh pendengar,” ungkapnya.
Proses Recording Dibantu Kakak
Nofri menjelaskan ketika proses recording meminta bantuan kepada kakak tingkat. Naskah dan video tambahan telah dipersiapkan, selebihnya untuk proses editing diserahkan kepada kakak tingkat yang dimintainya tolong tersebut.
“Saya tidak menemukan kendala yang berarti. Selain harus menghafal dengan tepat naskah yang harus diucapkannya dan mengontrol mimik wajah. Pengumpulan videonya sendiri diunggah di akun Youtube masing-masing peserta dengan menyertakan tagar LombaPidatoPancasilaBNPT2020,” katanya.
Perempuan yang mempunyai ketertarikan di bidang public speaking ini tak punya bayangan akan mendapat juara I karena seminggu setelah pengunggahan video viewers-nya masih 200 dengan like hanya 60. Data ini, lanjutnya, jauh lebih sedikit daripada peserta lainnya yang mempunyai viewers ribuan. “Saya merasa minder. Menang gak menang apa kata nanti yang penting bisa dapat sertifikat.”
Salurkan Passion
Nofri menceritakan di hari H pengumuman ia sempat ketinggalan informasi salah satunya karena ia barusaja menginstall telegram. Dari awal perlombaan peserta memang diwajibkan untuk mengikuti grup telegram untuk update info. Namun, karena baterai handphone yang cepat habis, dia baru meng-install pada tanggal 17 Agustus 2020.
“Eman baterai karena Telegram menghabiskan daya baterai yang banyak,” ungkapnya.
Dia memaparkan baru sempat mengecek pengumuman pukul sembilan malam setelah lewat dua jam. Ketika membuka grup, sambungnya, sudah banyak ucapan selamat yang ditujukan untuknya.
“Pikir saya waktu itu saya mendapat juara II atau III. Setelah melihatnya sendiri, ternyata namanya keluar sebagai juara I,” cetusnya.
Pertama mengetahuinya, dia sontak berteriak kaget karena mengingat nominal yang didapatkan sangat besar. “Juara I kan dapat Rp 25 juta,” ucapnya sambil malu-malu.
Baginya, ini merupakan prestasi tersendiri dari passion yang ia miliki. Selain membanggakan instansi dan orangtua, dia bisa menyalurkan bakatnya di dunia public speaking. Namun, perempuan yang beralamat di Jalan Kalimantan, Sumbersari tersebut mempunyai cita-cita ingin bekerja di instansi negara. Apalagi dengan sekarang ia magang di Pengadilan Negeri Jember.
“Semoga bisa lebih mendekatkan kepada cita-citanya,” tandasnya. (*)
Penulis Disa Yulistian. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.