PWMU.CO– Muhammadiyah Depok kali ini dicatut orang untuk spanduk yang isinya mengeruhkan suasana kota jelang Pilkada 2020. Sebelumnya nama Muhammadiyah Klaten dipakai mengancam penyelenggara diskusi di UGM Yogya.
Kali ini spanduk provokatif memakai logo Muhammadiyah itu berbunyi ”Kami Warga Muhammadiyah Tidak Rela Kota Depok Dipimpin PKI Perjuangan”.`
Spanduk itu terpasang mulai Ahad kemarin di empat tempat. Yaitu Jalan Raya Keadilan, Raya Parung, Raya Abdul Wahab dan Sawangan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok H Idrus Yahya didampingi Sekretaris H Ali Wartadinata dalam rilisnya Senin (7/9/2020) menjelaskan, tidak pernah menginstruksikan membuat spanduk seperti itu.
”Kami sudah tabayun kepada PCM dan PRM juga menyatakan tak ada orang-orang yang memasang spanduk tersebut,” katanya.
Karena itu, sambung dia, pihaknya lapor kepada Polresta Depok agar persoalan ini dijernihkan dan diselesaikan sesuai hukum.
Idrus Yahya mengajak warga Muhamamdiyah, kader, dan Ortom agar tenang menyikapi kegiatan Pilkada. ”Ciptakan suasana tenang, kondusif, jangan terpancing hal-hal provokatif yang memperkeruh keadaan Kota Depok menghadapi Pilkada,” tandasnya.
Dia menambahkan, urusan spanduk itu di luar tanggung jawab PDM Kota Depok. Polisi diminta tabayun dan mengerti suasana ini.
Sementara Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhamamdiyah Abdul Mu’ti menambahkan, menghadapi Pilkada serentak 2020, agar warga Muhammadiyah bersikap konsisten sesuai AD/ART, Khittah, dan Kepribadian Muhammadiyah.
”Secara kelembagaan, Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis. Warga Muhammadiyah hendaknya berpartisipasi secara aktif sebagai warga negara, menjadi teladan dan bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan,” katanya.
Logo Berbeda
Wakil Ketua PDM Depok, Ahmad Dahlan, menduga, spanduk itu dibuat oleh provokator yang ingin membuat kisruh suasana di Kota Depok.
Dijelaskan, jika Muhammadiyah membuat spanduk akan nama pemasangnya misalnya atas nama Pimpinan Daerah, Cabang, atau Ranting.
”Kalau Muhammadiyah buat spanduk mengatasnamakan pimpinan cabang, pimpinan ranting, enggak ada yang mengatasnamakan warga Muhammadiyah,” paparnya.
Dia berharap polisi segera meringkus pelakunya. ”Jika ada orang yang masang spanduk mengatasnamakan Muhammadiyah segera diamankan karena telah membuat resah,” ujarnya.
Ditambahkan, logo di spanduk itu berbeda dengan logo asli. Dia sangat yakin yang membuat tak paham Muhammadiyah. ”Logonya beda. Kalau Muhammadiyah yang asli dasarnya putih, ini hitam. Kita sudah kroscek tapi sulit, karena tidak ada saksi dan kemungkinan dipasangnya malam,” tuturnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto