PWMU.CO – Fenomena mutakhir, banyak keluarga muda yang hanya mau punya anak, tapi tidak bisa merawatnya sendiri karena berbagai alasan, terutama wanita karier. Mereka umumnya menitipkan sang buah hati kepada orangtua atau mertua. Atau diserahkan pembantu meski sejatinya kurang nyaman. Hal tersebut diungkapkan Nadjib Hamid, saat memberikan pengarahan pada Musyawarah Cabang (Musycab) Nasyiatul Aisyiyah (NA), Tapak Suci, dan Hizbul Wathan, di gedung SMA Muhammadiyah 10 (SMAMIO) Gresik Kota Baru (GKB), Gresik.
(Baca: Bubarkan, Pengajian yang Tak Lahirkan Gerakan Kepedulian Sosial)
“Nah, ini peluang bagi NA untuk dijadikan program unggulan, berupa Tempat Penitipan Anak (TPA). Apalagi, NA Cabang GKB berada di lingkungan perumahan elit yang sebagian besar warganya adalah keluarga muda yang bekerja di luar rumah,” tutur Wakil Ketua PWM Jatim tersebut. Setidaknya, lanjut Nadjib, dapat menampung anak-anak dari para guru dan karyawan Muhammadiyah supaya mereka bisa lebih tenang dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Nadjib, proyek TPA ini manfaatnya sangat besar. “Selain bisa membuka lapangan kerja baru dan sumber pendanaan bagi NA, yang lebih strategis lagi dapat menjadi wahana kaderisasi untuk menanamkan nilai-nilai ke-Islaman dan Kemuhammadiyahan sejak usia dini,” ujar Wakil Ketua Baznas Jatim tersebut.
(Baca juga: Untuk Apa Saldo Kas Masjid Ratusan Juta jika Jamaahnya Melarat)
Tidak ingin peluang emas ini terbuang sia-sia, Nadjib pun sampai memberikan contoh tagline untuk dikampanyekan. “Kesulitan Merawat Anak? Serahkan pada Nasyiatul Aisyiyah,” ujarnya memberikan contoh.
Ia kemudian meminta PCM GKB memfasilitasinya, dengan menyiapkan rumah atau satu ruangan dari gedung pendidikan yang dimiliki. Tak pelak, gagasan cemerlang itu langsung disambut setuju oleh peserta yang hadir. Ketua PCM GKB Muhammad Djufri pun spontan menyatakan kesanggupan untuk memfasilitasi. “Kami punya dua rumah di dekat gedung SMAMIO ini, salah satunya bisa dimanfaatkan untuk program TPA,” janjinya.
(Jika Tak Kreatif Muhammadiyah Akan Gulung Tikar)
Selain TPA, ia juga memprovokasi PCM agar merintis pembangunan Padepokan Tapak Suci dan Bumi Perkemahan untuk HW. “Lompatan berkemajuan yang dicapai Muhammadiyah GKB belakangan ini sangat luar biasa, bisa menjadi teladan nasional. Kalau hanya Padepokan dan Bumi Perkemahan, tentu hal mudah bagi PCM GKB,” kata mantan Anggota KPU Jatim tersebut.
Pada sesi berikutnya, Ketua PDM Gresik Taufiqullah Achmady berpesan supaya Nasyiatul Aisyiyah, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan terus bersinergi untuk menyukseskan program dakwah Muhammadiyah.
(Baca juga: Harga Mati! Penguat Persyarikatan adalah Cabang-Ranting)
Musycab yang berlangsung sehari (2/10), itu berhasil menyusun pimpinan baru. Irma Sonya Suryana terpilih sebagai Ketua Nasyi’atul Aisyiyah. Sedangkan Agus Suprayitno sebagai Ketua Tapak Suci, dibantu beberapa koordinator (SDM GKB 1: Agus Suprayitno, SDM GKB 2: Noviana Permatasari, SMPM 12: Yusrina Izzati dan SMAM 10: Fitri Andriyani). Ketua Hizbul Wathon dijabat Yugo Triawanto, dibantu Khoirul Anan (sekretaris), dan Agnes Yulita Sari (bendahara). (bs/wh/ar).