PWMU.CO– Klarifikasi khotbah Jumat Syekh Abdul Rahman al Sudais yang menimbulkan kontroversi dikeluarkan oleh Haramainsharifain.com. Haramain Syarifain menduga ada orang yang menyusun propaganda untuk menjelekkan para imam dua masjid suci.
Website itu menjelaskan, khotbah Jumat Syekh Abdul Rahman Al Sudais yang disampaikan pada 16 Muharram 1442 atau 4 September 2020 lalu, telah dikutip sepotong di luar konteks dan disajikan dalam klip-klip pendek yang memberikan kesan bahwa Syekh Sudais sedang mendorong agenda untuk normalisasi kerja sama negara dengan Israel.
”Postingan tuduhan yang diberi konteks untuk diarahkan sesuai keinginannya sendiri lantas disebarkan. Banyak orang menjadi korban propaganda yang bertujuan untuk memfitnah para Imam Haramain,” tulisnya.
Topik utama khotbah Syekh Sudais waktu itu tentang tauhid. Khotib berbicara tentang dasar tauhid dan kesetiaan penyembahan kepada Allah. Syekh Sudais kemudian berbicara tentang generasi hanif yang menyembah Allah saja tetapi orang-orang besar menyimpang dari jalan yang benar dan menganut syirik termasuk orang Kristen dan Yahudi.
Khotib lalu berbicara tentang menjaga hubungan baik antara orang-orang dari agama yang berbeda dan berbicara tentang aliansi berbeda Nabi Muhammad dibuat dengan orang-orang Yahudi di Madinah dan mempertahankan perilaku yang ditentukan oleh Islam menjaga hati orang tetap bersama. Bahkan mengarahkan orang untuk menerima Islam.
Masalah Palestina
Syekh Sudais juga berbicara masalah pendudukan Palestina dan pendudukan kiblat Islam pertama Masjid Al Aqsa yang tidak banyak disebutkan oleh para propagandis. Dari bagian khotbah ini diambil sebagian lalu ditafsiri sesuai tujuan propagandis.
Sudais menjelaskan pendudukan Palestina sebagai kajian prioritas tertinggi bagi umat Islam, dan meminta para pemimpin untuk membuat prioritas tertinggi untuk tauhid, dan memperbaiki keadaan umat kita, menjaga persatuan dan membersihkannya dari penyakit. Ia juga mengatakan, masalah tersebut tidak boleh dilupakan di tengah pergulatan baru yang terjadi.
Website ini juga menegaskan, Presiden Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al Sudais yang merintis penyiaran dan penerjemahan khotbah Jumat ke seluruh dunia dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
”Umat muslim harus memanfaatkan layanan yang diberikan ini dan menghindari berita hoax, propaganda dan upaya untuk menimbulkan ketidakpercayaan dan perpecahan di dalam umat muslim. Semua informasi harus diambil dan ditanyakan dari sumber otentik,” tulisnya dalam klarifikasi khotbah Jumat itu.
Syekh Sudais lahir pada tahun 1961 di Kota Qassim, Arab Saudi. Dia mendapatkan pendidikan awal di Riyadh. Di usia 12 tahun dia telah menghafal seluruh al-Quran di bawah pengawasan Sheikh Abdul Rehman Al Firyan.
Dia lulus dari Fakultas Syariah pada tahun 1982. Lalu memperoleh gelar doktor dari Universitas Umm Al Qura di Makkah pada tahun 1995. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto