PWMU.CO – Aplikasikan SPAB untuk kurangi risiko bencana. Hal itu disampaikan oleh Ketua MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Setiawan ST.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Bimtek Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Giat SPAB dilaksanakan pada Senin-Selasa (26-27/10/20) dan Senin-Selasa (2-3/11/20).
Peserta terdiri dari Kwarda dan pelatih qabilah Hizbul Wathan (HW) Banyuwangi, jajaran MDMC Wilayah dan Daerah, Kwartir Wilayah HW, Majelis Dikdasmen dan BPBD Kabupaten se-Konsul Besuki.
Rencana Tindak Lanjut
Menurut Budi Setiawan kegiatan Bimtek SPAB memang sudah berakhir, namun sejatinya “pesta besar” baru akan dimulai. Pesta besar tersebut adalah implementasi dalam bentuk RTL dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh.
“Amunisi itu ditambah kerja sama dan koordinasi yang baik insyaallah akan menjadi ladang amal jariah kita. Karena dengan mengimplementasikan ilmu yang kita dapatkan, maka kita akan mengurangi risiko akibat bencana baik berupa benda maupun nonbenda,” pesannya saat menutup acara.
Lindungi Aset Muhammadiyah
Sementara itu Ketua Kwarwil HW Jatim M Harun Ar Roeshyied menyatakan Konsul Besuki adalah konsul teraktif di Jatim. Ini dibuktikan dengan hidupnya komunikasi yang dijalin lewat Group WA.
“Sebelum pelaksanaan giat Bimtek SPAB hingga acara berakhir, koordinasi dan komunikasi serta konsultasi antara kwarwil, konsul yang terdiri dari jajaran masing-masing kwarda selalu dijalin. Berbagai upaya dilakukan agar bimtek dapat diikuti dengan maksimal termasuk juga untuk pelaksanaan rencana tindak lanjut (RTL),” ujarnya.
Menurutnya seluruh peserta Bimtek SPAB adalah para fasilitator milik Kwarwil HW. Mereka bukan hanya milik qabilah, kwarcab maupun kwardanya masing-masing.
“Ilmu yang telah mereka terima harus digetok tularkan ke wilayah kerja Kwarwil HW Jatim. Sehingga keilmuan dan kerelawanan mereka akan semakin terasah. Dan semakin banyak aset Muhammadiyah baik benda maupun nyawa yang dapat dilindungi atau paling tidak diminimalisir kerusakannya,” ujarnya.
Kegiatan bimtek secara daring, lanjutnya, beresiko terkendala sinyal internet peserta. Beberapa daerah hujan deras sehingga menyebabkan mati lampu yang berdampak pada hilangnya sinyal internet atau wifi.
“Ramanda Nisan dari Situbondo, rakanda Rizal Tri Okta Pamungkas dari Bondowoso, bunda Rini Ramadhani dari Probolinggo dan bunda Suci Apris dari Sempu Banyuwangi sering terpental dari aplikasi Zoom,” urainya.
Apresiasi BNPB
Kepala Seksi Advokasi Mitigasi BNPB Lilis Siti Muthmainah mengapresiasi kegiatan bimtek SPAB yang berjalan lancar dan sukses.
“Alhamdulillah, giat bimtek untuk Banyuwangi dapat terselenggara dengan baik dengan tingkat kehadiran peserta 89 persen,” jelasnya.
Awalnya, lanjutnya, BNPB ragu apakah giat bimtek SPAB Banyuwangi ini dapat berlangsung maksimal bila diselenggarakan secara daring penuh.
“Berbeda dengan di Pasaman Barat dan Pesisir Barat diselenggarakan dengan 2 metode yakni daring dan luring. Ternyata keraguan kami tidak terbukti. Kami bangga dengan semangat dan antusiasme peserta. Dibuktikan dengan tugas-tugas yang dikerjakan dan dikumpulkan,” paparnya.
Saat sesi penutupan Koordinator Divisi Diseminasi, Informasi dan Komunikasi Publik MCCC PP Muhammadiyah Budi Santoso mengajak para peserta untuk bersenang-senang dengan merilekskan otot tubuh.
“Ayo semuanya menari dan bergoyang. Tirukan gerakan saya dan ramanda Dwi Suparwanto dari Kwarpus HW. Usai acara ini semuanya tetap semangat mewujudkan RTL di lingkungan tugas masing-masing. Tugas besar kerelawanan telah menanti, tetap semangat berfastabiqul khairat,” tuturnya. (*)
Penulis Yulia Febrianti. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.