• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Lobster dan Bansos, Episode yang Belum Selesai

Senin 7 Desember 2020 | 14:32
in Kolom
0
206
SHARES
210
VIEWS
Ady Amar: Lobster dan Bansos, Episode yang Belum Selesai.

Lobster dan Bansos, Episode yang Belum Selesai, kolom oleh Ady Amar, pengamat masalah-masalah sosial.

PWMU.CO – Pekan ini nama Juliari Peter Batubara ngetop dibicarakan seantero negeri. Namanya dibicarakan mengungguli Edhy Prabowo, teman sesama menteri yang pekan lalu nasibnya sama dengannya, tertangkap KPK.

Nama Juliari itu sebelumnya tidak terlalu populer. Tidak diingat dengan baik oleh masyarakat luas, meski menjabat Menteri Sosial RI dalam Kabinet Indonesia Maju.

Tapi sejak Ahad (6/12/2020) dini hari nama Juliari jadi terkenal. Semua membicarakan. Dan tentu banyak pula yang mencari tahu detail tentangnya, dan bahkan dari partai apa Pak Juliari itu berasal.

Nama terkenal itu bisa karena prestasi, tapi banyak pula karena wanprestasi. Hati senang dan keluarga besar pun senang jika nama dikenal karena prestasi.

Tidak sebagaimana Pak Juliari hari-hari ini, dan sebelumnya Pak Edhy Prabowo. Pastinya nama terkenalnya itu, setelah dicokok lembaga antirasuah, membawa aib tujuh turunan. Selalu dibicarakan dan ditulis dengan tinta hitam. Keluarga kecilnya pun: anak, istri, dan ibu-bapak, jika masih hidup, akan menerima jatah rasa malu tak terperikan.

Bahkan marganya pun akan merasakan dampak atas lakunya. Marga yang disandangnya, yang awalnya saat nama marga itu disebut menjadi salah satu menteri berbunga bangga, tiba-tiba berganti namanya dibicarakan dengan busuk, bagai aroma bunga bangkai.

Saat namanya disanjung oleh seluruh marganya, maka bisa jadi tidak sedikit bayi yang dilahirkan ibu-ibu dari marga besarnya ramai-ramai menamakan anak bayinya dengan nama Juliari. Tidak penting nama itu punya makna atau tidak. Hanya satu harapannya, anaknya nanti akan bernasib mujur seperti Pak Juliari.

Baca Juga:  Kisah Dendys Sigaras dan Istri, Dialog Permenungan

Itu hal biasa terjadi di masyarakat, menamakan anak yang baru lahir berdasar pada apa yang dilihatnya sesaat, dan lebih banyak bersifat duniawi. Tidak berpikir bahwa nama itu akan disandang si anak selamanya.

Setelah kejadian Ahad naas itu, bisa jadi banyak para ibu dan bapak terpukul dengan nama sang anak yang kadung menyandang nama itu. Nama yang sudah dicatatkan di Dukcapil. Mau diganti bagaimana, karena nama itu sudah ditetapkan pakai selamatan segala.

Nama baik yang dikenal, dan lalu nama baik itu menjadi buruk, itu seperti membalik telapak tangan. Begitu cepatnya sanjungan diberikan, lalu berubah menjadi sumpah serapah. Awal baik tidak mesti berakhir baik.

Isyarat Sedang Dimainkan

Kasus Edhy Prabowo yang dijepit lobster belum hilang dari ingatan. Peristiwa yang baru sepekan lalu. Itu di bandara Soekarno Hatta dari perjalanannya ke Hawai bersama istri dan rombongan, ia ditangkap KPK.

Semua terperangah melihat Partai Garuda di bawah komandan Pak Prabowo bisa disentuh KPK. Kemesraan Prabowo Subianto dan Pak Jokowi baru setahun terjadi, eh tiba-tiba peristiwa penangkapan itu terjadi. Lalu spekulasi muncul, akankah kemesraan ini lalu berakhir. Nanti waktu yang menjawabnya.

Pak Prabowo tidak lalu tampil di depan publik meminta maaf atas perbuatan anak emasnya. Pastinya beban rasa malu yang sangat. Edhy Prabowo memang anak emas Prabowo. Ada kesamaan nama di antara keduanya, meski tidak ada unsur kesengajaan, alami secara kebetulan.

Baru sepekan kemudian lewat adiknya Hashim Djojohadikusumo, ada klarifikasi dari Prabowo. Di mana menurut sang adik, Pak Prabowo marah, menyesal, dan merasa dikhianati. Bahkan sampai keluar kata-kata tidak patut disampaikan pada publik, “Dia saya pungut dari selokan, kok tega mengkhianati.” Perasaan marah tanpa kontrol, khas feodal.

Baca Juga:  Misteri Km 50

Penangkapan Edhy Prabowo itu seperti isyarat bahwa Partai berlambang Garuda pimpinan Prabowo Subianto sedang dibuat rontok bulu-bulunya. Dan syahwat ingin jadi RI 1 di 2024 tampaknya makin jauh dari harapan.

Lalu, sepekan kemudian, berita di televisi jadi berubah, kisah Lobster Edhy Prabowo sedikit tergerus dengan berita mutakhir, kisah bansos Juliari Peter Batubara.

Tepatnya kasus korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 Kementerian Sosial tahun 2020. Itu berupa paket bantuan sembako, di mana sang menteri mendapatkan fee Rp 10 ribu untuk tiap-tiap paket senilai Rp 300 ribu per paket.

Pagu yang diberikan pemerintah pusat untuk kartu paket sembako Rp 39,71 triliun. Jumlah yang tidak kecil. Maka, hitung sendiri berapa fee yang didapat sang menteri. Itu baru dari paket sembako saja.

Konon uang untuk pengadaan paket bansos itu diperoleh pemerintah dari hasil utang. Inilah paket komplit, uang didapat dari utang, diperuntukkan untuk kebutuhan masyarakat miskin yang terdampak Covid-19, lalu mesti dikorup.

Karenanya, wacana hukuman mati untuk Juliari Peter Batubara dari Partai Banteng ini disuarakan banyak pihak. Tidak penting lagi apakah nantinya ada tuntutan hukuman mati atau tidak, setidaknya kemarahan masyarakat itu sampai pada puncaknya. Gemes.

Juliari Peter Batubara, Wakil Bendahara PDI Perjuangan, usianya masih tergolong muda. Dengan tingkat pendidikan memadai dan mentereng, ditambah bonus penampilan fisik menawan, enak dipandang (good looking). Tidak seperti pejabat kebanyakan hadir dengan perut buncit dan penampilan ala kadarnya.

Baca Juga:  Catatan 2020, Tak Peduli Pandemi Asal Bisa Korupsi

Juliari jika berbicara menarik, santun dan punya mental yang tampak siap bekerja dengan amanah. Ada ungkapannya setahun lalu (9 Desember 2019) yang bisa dicermati.

“Saya kira pemberantasan korupsi itu harus dimulai dari mental. Jadi mau sebagus apa sistem, seketat apa sistem, kalau mentalnya udah bobrok ya tetap aja korup, ya,” katanya.

Pernyataannya itu disampaikannya terkait pemberantasan korupsi di Indonesia, dalam momen Hari Anti-Korupsi Sedunia.

Ternyata pernyataan indahnya itu, setahun kemudian membuktikan ucapannya sendiri, bahwa mentalnya pun (sebenarnya) bobrok, maka korupsi atas bagian dari hak orang miskin pun ia lakukan. Ini bukan cuma bobrok, tapi juga bejat.

Spekulasi atas penangkapan Juliari pun muncul, apakah Pak Jokowi makin percaya diri untuk melepas atribut yang menempel dirinya sebagai “petugas partai”.

Kita lihat saja nanti skenario lanjutannya. Pembesar Banteng belum ada yang buat pernyataan resmi tentang penangkapan ini. Masih saling menunggu. Dan tidak mustahil akan muncul kejutan-kejutan lain untuk melakukan perlawanan.

Kita tidak tahu persis apakah KPK serius melakukan kerjanya, setelah sekian lama tidur nyenyak. Atau apakah KPK sekadar alat saja untuk ngerjai partai-partai besar agar tidak main-main dengan arah yang sedang dimainkan presiden. Ini semacam isyarat.

Tampaknya rakyat akan terus disuguhi tontonan yang kelihatan menarik, semacam episode-episode bermacam kisah dengan satu sutradara utama, yang tanpa mampu mengakhiri kisah yang dibuatnya berakhir dengan happy ending. Nah, episode lobster dan bansos tampaknya belum usai. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Ady AmarEdhy PrabowoKorupsi BansosKorupsi LobsterKPKMenteri Sosial Juliari P Batubara
Share82SendTweet52

Related Posts

Catatan 2020
Kolom

Catatan 2020, Tak Peduli Pandemi Asal Bisa Korupsi

Rabu 30 Desember 2020 | 10:56
184
Saweran emak-emak
Kolom

Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

Minggu 27 Desember 2020 | 14:06
518
Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem
Kolom

Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem

Rabu 23 Desember 2020 | 09:19
649
Yusril dan Pilihan di Seberang Sana
Kolom

Yusril dan Pilihan di Seberang Sana

Selasa 22 Desember 2020 | 08:47
970
Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif
Kolom

Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif

Minggu 20 Desember 2020 | 06:42
990
Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara
Kabar

Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara

Jumat 18 Desember 2020 | 08:26
6k
Next Post
Latihan Kejujuran lewat Ujian PAS Daring

Latihan Kejujuran lewat Ujian PAS Daring

Tiga PR dari Ketua PWM Jatim

Tiga PR dari Ketua PWM Jatim

Enam FPI

Enam Anggota FPI Tewas Ditembak, Ini Penjelasan Kapolda dan FPI

IPW

IPW Desak Jokowi Copot Kapolri soal 6 Anggota FPI Tewas Ditembak

Cegah korupsi

Cegah Korupsi, Bansos Covid Sebaiknya Salurkan ke Rekening Rakyat

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
745

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
212

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
384

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
470

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Banjir Kalimantan

Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

Kamis 21 Januari 2021 | 20:02
TP3 FPI konferensi pers.

TP3: Pembunuhan 6 Laskar FPI Diduga Direncanakan

Kamis 21 Januari 2021 | 19:11
Smamsatu Siapkan Konsep Baru MBS Madinatul Ilmi. Konsep blanded (campuran) kurikulum disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd, Jumat (21/8/20).

MBS Smamsatu Gresik Ajarkan Tafsir Quran Tematik untuk Kaji Sains

Kamis 21 Januari 2021 | 18:40
Ideologi

Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

Kamis 21 Januari 2021 | 11:02
Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Kamis 21 Januari 2021 | 10:48
Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Kamis 21 Januari 2021 | 10:31
Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Kamis 21 Januari 2021 | 10:19
Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14961 shares
    Share 5984 Tweet 3740
  • Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    7793 shares
    Share 3117 Tweet 1948
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1210 shares
    Share 484 Tweet 303
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    738 shares
    Share 295 Tweet 185
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    736 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    692 shares
    Share 277 Tweet 173
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23170 shares
    Share 9268 Tweet 5793
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9891 shares
    Share 3956 Tweet 2473
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama