• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gus Dur dan Polisi

Sabtu 12 Desember 2020 | 11:23
in Kolom
0
1.6k
SHARES
1.6k
VIEWS
Gus Dur dan Polisi (sumber foto NU Online)

Gus Dur dan Polisi, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior.

PWMU.CO – Tidak ada orang yang bisa mengritik polisi di Indonesia selucu dan seunik almarhum Gus Dur (dan tetap aman.)

Suatu ketika, dalam sebuah wawancara, Gus Dur mengatakan bahwa polisi yang baik itu cuma ada tiga. Salah satunya Pak Hoegeng Iman Santoso yang menjadi kapolri 1968 sampai 1971.

Anda yang sudah cukup umur pasti lebih mengingat Pak Hoegeng dengan penampilannya di TVRI dalam program acara Musik Hawaiian. Dengan baju bermotif kembang cerah Pak Hoegeng mendayu-dayu menyanyikan lagu-lagu tradisional Hawaiaan.

Sampai sekarang tidak ada lagi sosok pecinta musik Hawaiian selegendaris Pak Hoegeng yang meninggal pada 2004 dalam usia 83 tahun.

Sepeninggal Pak Hoegeng sulit mencari polisi selegendaris Pak Hoegeng dengan segala profesionalisme dan integritasnya. Setidaknya menurut ukuran humor Gus Dur, kejujuran Pak Hoegeng belum ada duanya.

Dua polisi baik lainnya versi humor Gus Dur adalah patung polisi dan polisi tidur. Humor Gus Dur ini juga menjadi humor yang legendaris. Tidak sembarangan orang boleh menceritakan humor itu. Hanya Gus Dur yang punya maqam itu.

Kalau saja sekarang masih sugeng mungkin Gus Dur akan mengeluarkan joke-joke baru mengenai polisi yang beberapa waktu belakangan ini kiprahnya moncer banget. Polisi memang sedang menjadi sentra pusaran politik beberapa hari terakhir ini.

Polisi dan Pusaran Politik Amerika

Di Amerika pilpres baru saja selesai meskipun belum tuntas. Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump yang belum mau mengakui kekalahan.

Kiprah polisi juga menjadi tema sentral dalam pusaran politik Amerika selama pilpres.

Polisi menjadi profesi yang paling dibenci di Minneapolis, negara bagian Minnesota. Sejak Mei sedikitnya 14 orang petugas polisi mengundurkan diri dari dinas kepolisian karena merasa bahwa masyarakat membenci polisi dan tidak mendukung tugas-tugas polisi.

Baca Juga:  Gebrakan KPK setelah 'How Democracies Die'

Gerakan menentang polisi meluas menjadi huru-hara di seantero kota. Tidak lama kemudian meluas ke seluruh pelosok negeri sampai ke ibukota Washington dan mengepung sekitar Gedung Putih.

Bukan hanya di dalam negeri. Demonstrasi menentang polisi meluas di seluruh kota-kota besar dunia dan Eropa. Ribuan orang berkumpul meneriakkan tuntutan yang sama, hentikan kekejaman polisi, hentikan pembunuhan ngawur oleh polisi terhadap masyarakat sipil.

Di Amerika toko-toko dan restoran dirusak, dijarah, dibakar. Gerombolan perusuh bergelombang liar mengangkuti saja dari dalam toko, mulai dari sepatu, pakaian, peralatan listrik, apa saja.

Perkelahian terbuka demonstran melawan polisi pecah di mana-mana. Polisi menembak menjatuhkan beberapa demonstran. Bukannya mundur para demonstran malah semakin berani menyerang polisi.

Suatu petang, 25 Mei 2020, seorang laki-laki bernama George Floyd keluar dari sebuah mini market di Minneapolis untuk membeli sebungkus rokok. Ia menyeberang jalan menuju ke mobilnya yang diparkir di pinggiran jalan.

Tiga orang polisi langsung menyergap dan membantingnya. Tubuhnya yang tinggi besr berdemu ke aspal ketika salah seorang polisi, Derek Chauvin, dengan gerakan judo membanting dan memiting lehernya ke aspal.

Floyd mengerang kesakitan tertelungkup ke aspal jalan. Derek Chauvin memelintir lengan Floyd ke punggung dan menindihkan dengkulnya ke leher Floyd yang putus asa dan ketakutan. “I can’t breath..I can’t breath. Aku tak bisa bernafas, aku tak bisa bernafas. Tolong, aku tak bisa bernafas, Pak..”

Chauvin tidak mengendorkan tindihan dengkulnya ke leher Floyd. Malah sebaliknya dengkulnya makin keras menekan leher Floyd.

Seperti petarung MMA yang tak berdaya dan sudah memberi isyarat menyerah, Floyd berusaha menggerakkan tangannya yang sudah terkunci dan terborgol untuk memberi isyarat menyerah. Suaranya makin lemah, nafasnya tersedak, tangannya melambai pelan, melunglai, Floyd mati kehabisan nafas dan dengkul Floyd masih menindih lehernya.

Baca Juga:  Dor Pancasila! PKI Dibangkitkan?

Orang yang lewat di trotoar mengarahkan kamera hand phone merekam adegan itu. Beberapa pejalan kaki berteriak supaya Chauvin melepaskan Floyd, tapi Chauvin tidak peduli.

Hanya dalam hitungan menit adegan itu viral ke seluruh dunia. Rintihan I can’t breath seolah menjadi war cry, teriakan perang, di seluruh dunia. Puluhan ribu orang, ratusan ribu orang, jutaan orang, turun ke jalan memprotes pembunuhan brutal itu.

Gelombang demonstrasi menentang pembunuhan biadab itu menyebar cepat seperti api membakar rumput kering. Para pemrotes mengangkat isu yang seragam, yaitu Black Lives Matter (BLM), Nyawa Orang-Orang Kulit Hitam Penting.

Gerakan ini sudah mulai muncul sejak 2013 setelah banyaknya pembunuhan oleh polisi terhadap orang-orang kulit hitam di Amerika. Gerakan yang semula merupakan protes sosial berubah menjadi gerakan politik.

Tujuan awal gerakan ini menuntut agar kekejaman polisi dihentikan, lalu meluas menjadi tuntutan agar anggaran negara kepada polisi dihentikan, lalu memuncak lagi menjadi tuntutan agar kepolisian dibubarkan.

Gerakan semakin luas dan sulit dikontrol. Berbagai elemen gerakan radikal menyusupi BLM. Dalam setiap demonstrasi elemen radikal dalam BLM selalu menyulut benturan dengan polisi. Semboyan kelompok radikal bermunculan dalam poster maupun posting media sosial.

Poster “ACAB” (all cops are bastards, semua polisi adalah penjahat) muncul di setiap demonstrasi.
Muncul tuduhan bahwa BLM sudah disusupi gerakan komunis dan gerakan kaum anarkis. Bahkan muncul pula tuduhan bahwa BLM adalah gerakan anti fasis yang sering disebut sebagai antifa.

Antifa dan anarko. Gerakan anti fasis dan gerakan anarkis yang menentang kekuasaan negara. Dua gerakan ini menjadi salah satu unsur radikal dalam BLM. Mereka menganggap pemerintahan Donald Trump adalah pemerintahan fasis ala Nazi Jerman.

Baca Juga:  Tali Rafia Tali Sepatu PSSI

Fasisme menginginkan adanya kekuasaan negara yang dominan dan melemahkan hak-hak demokratis warga negara. Donald Trump dianggap fasis karena kebijakannya yang rasialis dan merugikan orang-orang kulit hitam dan kulit berwarna. Donald Trump dan Partai Republik dituduh sebagai pendukung “White Supremacy”, supremasi kulit putih.

Dalam berbagai demo benturan antara BLM melawan kelompok White Supremacy tak terhindarkan. Demonstran tandingan kulit putih ini dengan mencolok membawa senjata api laras pendek dan panjang lengkap dengan peluru dan perlengkapan perang. Dalam beberapa insiden demonstran kulit hitam luka dan meninggal ditembak oleh demonstran kulit putih.

Masyarakat Amerika terbelah dua antara supremasi kulit putih dan kesetaraan semua warga negara. Diskriminasi terhadap kulit hitam menjadi penyakit yang menyeret Amerika ke dalam Perang Saudara 1861 sampai 1865.

Kelompok pendukung perbudakan di utara bertempur melawan pendukung anti perbudakan di bagian selatan. Hampir 600 ribu orang tewas dari kedua belah pihak.

Perang telah selesai. Tapi penyakit diskriminasi tetap ada sampai sekarang. Gerakab white supremacy masih mendapat dukungan luas sampai sekarang. Pilpres 3 November yang lalu adalah kelanjutan bawaan dari Perang Saudara itu. Kemenangan Joe Biden diharapkan bisa mengobati bangsa yang terpecah itu.

Konteks Indonesia

Beberapa hari terakhir ini kita di Indonesia terjadi dugaan pembunuhan oleh polisi terhadap enam warga sipil anggota FPI. Sorotan tajam terhadap polisi muncul karena insiden itu dianggap sebagai extra judicial killing.

Harus ada sikap bijaksana untuk menyelesaikan kasus ini agar tidak menjadi sorotan internasional sebagaimana di Amerika.

Kita jadi kangen Gus Dur dengan joke-jokenya mengenai polisi. Kalau hanya tiga polisi itu yang baik, bagaimana polisi-polisi lainnya, Gus?

“Mereka lebih baik. Insyaallah”. Begitu (mungkin) jawaban Gus Dur. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Dhimam Abror DjuraidGus DurPolisi
Share633SendTweet396

Related Posts

Pigai, Say No to Racism
Kolom

Pigai, Say No to Racism

Sabtu 9 Januari 2021 | 16:54
31k
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Manusia-Manusia Telanjang

Sabtu 2 Januari 2021 | 12:42
498
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Skenario Kilometer 24

Senin 28 Desember 2020 | 15:43
707
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Resafel Salah Nama

Rabu 23 Desember 2020 | 05:32
5.2k
Wangsa Politik Joko Widodo
Kolom

Wangsa Politik Joko Widodo

Senin 14 Desember 2020 | 11:07
427
Tiga Mensos yang ditangkap karena korupsi.
Kolom

Mensos, Gus Dur, dan Tikus di Lumbung

Minggu 6 Desember 2020 | 21:42
419
Next Post
Irjen Polisi Gajah Mada, Melempar Simbol

Irjen Polisi Gajah Mada, Melempar Simbol

Netizen

Netizen Kumpulkan Dana Rp 1,7 M untuk Tragedi Tol Cikampek

Berdayakan Panti Asuhan, MCCC Canangkan Gerakan Swasembada Masker

Berdayakan Panti Asuhan, MCCC Canangkan Gerakan Swasembada Masker

Biarkanlah HRS Ditahan, Itu Skenario-Nya

Biarkanlah HRS Ditahan, Itu Skenario-Nya

Mengapa Muktamar Harus Diundur Lagi? Kolom ditulis oleh Ahmad Faizin Karimi, anggota Muhammadiyah biasa, tinggal di Gresik, Jawa Timur.

Wajah Politik Masa Depan

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
302

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
798

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
236

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
395

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    17625 shares
    Share 7050 Tweet 4406
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6359 shares
    Share 2544 Tweet 1590
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4494 shares
    Share 1798 Tweet 1124
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5727 shares
    Share 2291 Tweet 1432
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4469 shares
    Share 1788 Tweet 1117
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5252 shares
    Share 2101 Tweet 1313
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3222 shares
    Share 1289 Tweet 806
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2532 shares
    Share 1013 Tweet 633
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1403 shares
    Share 561 Tweet 351
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    1110 shares
    Share 444 Tweet 278
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama