PWMU.CO – Kesuksesan dapat diraih dengan banyak cara. Salah satunya dengan kolaborasi antara anak dan orang tua. Si anak harus tekun dalam mewujudkan cita-cita dan peran orang tua adalah selalu mendoakan keseksesan anaknya melalui resntunya. Setidaknya itulah yang perlu digaris bawahi dalam Seminar Parenting yang bertajuk “Membuka Gerbang Kesuksesan Anak Muda”, di Auditorium SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA), Sabtu (22/10).
“Karena orang tua pasti ingin agar anaknya tidak hanya biasa-biasa saja, tapi luar biasa. Untuk itu sekolah mengadakan seminar parenting ini,” tutur Kepala SMAMDA Wigatiningsih MPd saat memberi sambutan di hadapan wali murid. Ibu dua anak ini lantas mengajak semua anggota keluarga bisa bersinergi dan bekerjasama membangun komunikasi yang efektif. ”Itu penting agar tujuan itu bisa terwujud,” ungkap Wigatiningsih.
(Baca: Sekolah Muhammadiyah dengan Beragam Prestasi Itu Wisuda 398 Siswanya dan Singkirkan 1.000 Sekolah, Gebrakan Literasi SMAMDA Raih Penghargaan dari Bupati)
Seminar yang diikuti oleh wali murid kelas XII ini menghadirkan motivator Nasional, Suhadi Fadjaray. Dalam sesi pemaparan, Suhadi Fadjaray memberikan dua rumusan sukses yang harus diterapkan oleh orang tua dan anak. Pertama adalah jurus dunia, yaitu ketekunan anak dalam belajar. Kemudian kedua jurus langit”, yaitu restu dan doa dari orang tua. ”Sepandai dan sepintar apapun seseorang, jika ia sekali saja durhaka pada orang tuanya, maka ia tidak akan pernah sukses,” tegas Suhadi.
Lebih jauh, pemateri asal Jombang ini mengingatkan pentingnya menjaga ketaqwaan kepada Allah Swt dengan cara menjalankan shalat lima waktu dan sholat sunah. Kemudian bersedia ‘dikerangkeng’, dalam arti tidak melakukan hal-hal yang dilarang-Nya. Tidak kalah penting adalah bertutur kata yang baik. ”Kita harus bisa memantaskan diri dihadapan Allah Swt untuk dapat mengapai kesuksesan duniawi maupun ukhrowi,” ujarnya.
Idealny, lanjut Suhadi orang tua dan anak menyadari apa yang harus dilakukan masing-masing. Orang tua harus mengerti bagaimana seharusnya memperlakukan anak. Sebaliknya anak harus juga mengerti dan menuruti perkataan orang tua. “Jika anak sudah bersemangat dalam menggapai kesuksesannya, tetapi orang tua masih menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Jangan salahkan anak jika semangatnya tiba-tiba hilang,” imbuh Suhadi. (nadiyah/aan)