PWMU.CO– Dr Adriani Kadir MKes, kader Muhammadiyah Sulawesi Barat wafat ketika gempa Mamuju, Sulawesi Barat, mengguncang, Jumat (15/01/2021) pukul 01:28:17 WITA. Bencana ini membawa duka bagi keluarga besar persyarikatan.
Rumah dan kliniknya di BTN Axury Blok G-16 Rimuku, Mamuju, yang berlantai lima ambruk saat gempa berkekuatan 6,2 SR. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Barat ini pun meninggal. Innalillahi wainna ilaihi rajiun….
Dr Adriani Kadir adalah pimpinan Aisyiyah Sulawesi Barat. Istri dari H. Salihi Saleh, Ketua BPH STIE Muhmamadiyah Mamuju dan Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat. Adriani Kadir dikenal seorang dokter yang sangat besar perhatian dan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat. Di antara kebaikannya itu selalu dengan senang hati memberikan pelayanan medis kepada saat santri-santri dan para ustadz di Pesantren Hidayatullah berobat ke kliniknya.
”Selalu Gratis. Tidak mau dibayar. Kebaikan beliau ini dilakukannya sudah sejak lama,” kata Syamsuddin, amil Baitul Maal Hidayatullah seperti ditulis Hidayatullah.com.
Pernah suatu ketika dia mengantar istrinya berobat ke kliniknya. ”Pas saya ingin membayar di kasir, petugas kasirnya bilang, kata dokter tidak usah dibayar,” tambahnya.
Mungkin karena alamat yang ditulis di buku resepsionis adalah alamat pesantren, sehingga jasa dan obat yang diberikan gratis.
Menurut dia, ternyata dr Adriani detail memperhatikan data orang yang berkunjung ke kliniknya. Sehingga tidak semua yang datang berobat di klinik harus membayar. Pelayanan medis diberikan yang selalu baik kepada siapa saja.
”Saya percaya, banyak doa yang tercurah untuk beliau. Sebagaimana saya percaya bahwa kebaikan-kebaikan yang telah beliau perbuat, insya Allah akan Allah ganjar dengan balasan yang lebih baik. Aamiin,” ujarnya.
Ucapan Duka
Di grup media sosial banyak netizen mengenang kebaikan dokter ini. Seperti Ustadz Akib Junaid, anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah.
Dia di grup WhatsApp, Jumat (15/01/2021), menggunggah foto gedung klinik almarhumah yang tampak sudah rata dengan tanah. ”Rumah Dr Adriani 5 lantai rubuh. Selama ini warga dan santri Hidayatullah berobat secara gratis.”
Komentar lain datang dari Indah Mujahidah berkomentar di Facebook. انا لله وانا اليه راجعون, Ya Allah beliau adalah dokter yg baik dan ramah sama pasiennya saya juga waktu masih di pesantren setiap kes ana kami tidak pernah membayar.”
”Tolong doa-doanya yang terbaik buat suaminya dan almarhumah. Pak Salihi namanya. Dulu sering dipanggil Om Lihi. Pak Solihi, Ketua BPH STIEM Mamuju/Bendahara PWM Sulbar,” tulis Abu Usamah Rabbni menerangkan dengan mengunggah foto Salihi yang sedang terbaring di ruang perawatan.
Adriani Kadir pernah aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sidrap akhir tahun 1980-an. Juga aktif dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) waktu kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin awal tahun 1990-an.
Saat ini menjabat Ketua Majelis Pembina Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWM) Sulawesi Barat dan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Mamuju. (*)
Editor Sugeng Purwanto