ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 31, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Senin 18 Januari 2021 | 15:40
4 min read
1.3k
SHARES
3.9k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah
Nurbani Yusuf

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah tulisan opini Nurbani Yusuf, pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu

PWMU.CO-Duta Besar Indonesia di Lebanon Hajriyanto Y. Thohari yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberi pernyataan  menarik. ”Kader masa kini Muhammadiyah yang masuk ke arus utama negara sedang meneruskan warisan para tokoh besar Muhammadiyah. Muhammadiyah jangan jauh-jauh dari gelanggang penyelenggaraan negara. Dari awal berdirinya sampai awal kemerdekaan Indonesia, peran Muhammadiyah sangat besar dan penting.”

Saya merasakan betul kenapa pernyataan ini mengemuka. Jangan bilang pernyataan seperti ini tiba-tiba atau kebetulan. Dari awal sejarahnya dirancang moderat. Namun tetap kritis terhadap kebijakan yang yang dianggap kolot dan tak berpihak kepada rakyat.

Kisah KH Ahmad Dahlan konflik dengan hoofdpenghulu kraton KH Muhammad Khalil Kamaludiningrat adalah contoh sikap kritisnya terhadap cara pandang keagamaan para ulama dan pejabat.

Waktu KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tidak bertujuan mengumpulkan massa lantas berteriak keras takbir kemudian menyerukan perang jihad dengan pemerintah Belanda. Tapi Kiai Dahlan ingin mencerdaskan bangsa dan mengajak rakyat memahami agama tauhid menurut al-Quran dan sunnah Nabi. Caranya dengan  membuka majelis pengajian dan sekolah.

Saat mengurus beslit izin Muhammadiyah, Kiai Dahlan harus menggalang jaringan dengan tokoh-tokoh Budi Utomo untuk menguatkan lobi politik. Juga agar memudahkan keluarnya rekomendasi Sultan Yogyakarta harus membina hubungan baik bersama hoofdpenghulu kraton. Kiai Dahlan sendiri adalah Katib Amin penghulu kraton dan imam Masjid Gede. Jadi Kiai Dahlan adalah pejabat kraton.  

Begitulah tradisi berpolitik yang dikembangkan Muhammadiyah yang diwariskan kepada para pemimpin dan warganya. Sejak awal berdiri, masa perjuangan kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan. Tokoh seperti Mas Mansur bisa bekerja sama dengan politisi seperti Bung Karno dan Suwardi Soerjaningrat untuk memperjuangkan kemerdekaan. Begitu juga dengan Ki Bagus Hadikusumo dengan pikiran kritisnya ikut menyusun dasar negara dan konstitusi.  

Dua Pandangan

Dalam perkembangan politik hari ini, ada dua arus pemikiran kuat yang sedang berebut dominasi di persyarikatan. Pertama, ingin menempatkan Muhammadiyah head to head berhadapan dengan penguasa dengan dalih nahy munkar. Kedua, ingin tetap menempatkan sebagai mitra konstruktif sebagai kawan membangun negeri. Dua arus utama ini terus menguat dengan berbagai varian yang mengikuti.

Beberapa kader yang saat ini dipercaya duduk dalam penyelengaraan pemerintahan, dengan prinsip idealismenya memberikan gagasan dan kerja terbaiknya. Namun mereka tak lepas menjadi sasaran kritik. Dan jangan harap ada perlindungan apalagi pembelaan bila berbuat salah.

Warga Muhammadiyah tak bisa lepas dari pembelahan keberpihakan waktu Pilpres 2014 dan 2019. Sebelumnya lagi pembelahan keberpihakan pada Aksi 212. Jadi wajarlah kalau ada warga persyarikatan  yang memandang saudaranya berdekatan dengan rezim adalah salah.

Karena itu dapatlah dipahami ketika Sekretaris Umum Abdul Mu’ti menolak jabatan wakil Mendikbud langsung diapresiasi tinggi sebagai sikap menjaga marwah Muhammadiyah. Sebaliknya saat Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto dan Ketua Umum IMM Najih Prastiyo menerima pengangkatan sebagai komisaris anak perusahaan BUMN mendapat celaan karena dinilai merendahkan organisasi.   

Menyikapi situasi dua arus pemikiran seperti ini harus ada yang berani bicara keras tentang wasatiyah atau moderasi di tengah sengkarut opini dan sikap oposisi sebagian warga Muhammadiyah terhadap rezim. Saya salah satunya memberanikan diri meskipun menimbulkan salah pengertian dikira berpihak kepada rezim.

Saya bersama Komunitas Padhang Maksyar akan tetap istiqomah menyuarakan Muhammadiyah sebagai gerakan wasatiyah. Menghidupkan kembali ideologi Dahlaniyah yang bersumber dari surat al-Maun untuk melawan pendusta agama.

Membenturkan dengan Rezim

Pandangan kritis terhadap penguasa memang harus dijalankan agar pemerintah berada di jalan lurus dan adil. Sekali-kali unjuk gigi untuk mengukur kekuatan perlu dilakukan. Misalnya, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyikapi merger bank syariah BUMN dengan ancaman akan menarik semua uang Muhammadiyah menjadi cara berpolitik yang elegan.

Main politik ini harus terukur dan jelas goal-nya. Bukan asal beda. Apalagi kebablasam seperti orang yang bersuara kritis ingin membenturkan Muhammadiyah dengan rezim kemudian mengambil keuntungan politik darinya. Kelompok ini sukses meng-kapitalisasi opini bahwa Muhammadiyah anti rezim, demikian masif dan terstruktur.

Dikapitalisasi menjadi kekuatan suara dan tempatnya bersandar sehingga menjadi pandangan yang dianut dan dibenarkan sebagian warga persyarikatan dengan sadar atau tidak sadar. Akibat kapitalisasi opini ini maka di luaran berkembang opini bahwa Muhammadiyah menjadi rumah singgah gerakan radikal.  

Tidak dipungkiri ada perubahan dan pergeseran pemikiran di sebagian warga persyarikatan yang terus berkembang dinamis. Saya tak punya kemampuan meramal masa depan Muhammadiyah lima atau seratus tahun yang akan datang. Apakah benturan pemikiran ini menjadikan Muhamamdiyah makin eksis memberikan sumbangan untuk negeri.

Kembali ke khittah perjuangan Muhammadiyah adalah pilihan paling rasional untuk merawat dan menjaga pikiran maju Kiai Dahlan sebagai ciri gerakan.

Muhammadiyah memilih strategi perjuangan dakwah non-politik praktis. Muhammadiyah menekankan pada pembinaan masyarakat. Muhammadiyah tetap istiqomah dalam mengemban fungsi dakwah dan tajdidnya sebagai gerakan Islam yang berkiprah dalam lapangan kemasyarakatan.

Khittah Denpasar 2002 dirumuskan bahwa peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui dua strategi dan lapangan perjuangan. Pertama, melalui kegiatan politik yang berorientasi pada perjuangan kekuasaan/kenegaraan (real politics, politik praktis). 

Kedua, melalui kegiatan kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan politik tidak langsung (high politics) yang bersifat memengaruhi kebijakan negara dengan perjuangan moral (moral force) untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara sebagaimana dilakukan oleh kelompok kepentingan (interest groups).

Wallahu taala a’lam.

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Khittah perjuanganNurbani Yusuf
SendShare504Tweet315Share

Related Posts

Islam Politik Masih Ngeri-Ngeri Sedap

Rabu 21 Desember 2022 | 08:58
232

Nurbani Yusuf Islam Politik Masih Ngeri-Ngeri Sedap oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Politik Ana dan Antum

Selasa 13 Desember 2022 | 10:53
263

Nurbani Yusuf Politik Ana dan Antum oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu. PWMU.CO-...

Kelakar Tingkat Tinggi Sahabat Nabi

Senin 5 Desember 2022 | 08:56
321

Nurbani Yusuf Kelakar Tingkat Tinggi Sahabat Nabi oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Calon Pupuk Bawang di Musywil Ponorogo

Jumat 2 Desember 2022 | 07:36
1k

Nurbani Yusuf Calon Pupuk Bawang di Musywil Ponorogo oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Generasi Tua dan Darah Segar

Sabtu 26 November 2022 | 12:17
254

Nurbani Yusuf Generasi Tua dan Darah Segar oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Karakter Pemimpin yang Cocok untuk Muhammadiyah

Rabu 2 November 2022 | 10:23
392

Nurbani Yusuf Karakter Pemimpin yang Cocok untuk Muhammadiyah oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Gerakan Muhammadiyah Berpacu dengan Amal Usaha

Jumat 21 Oktober 2022 | 08:08
219

Nurbani Yusuf Gerakan Muhammadiyah Berpacu dengan Amal Usaha oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Anis Baswedan dan Oligarki

Kamis 13 Oktober 2022 | 07:46
739

Nurbani Yusuf Anis Baswedan dan Oligarki oleh Nurbani Yusuf, Pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Pak AR, Ketum PP Muhammadiyah yang Lebih NU dari Orang NU

Minggu 11 September 2022 | 14:34
1.9k

Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah Tulungagung, 4 September 2022. Pak AR, Ketum PP...

Gus Dur, Muhammadiyah Tulen yang Dititipkan di NU

Minggu 11 September 2022 | 06:18
2.1k

pengasuh Komunitas Padang Mahsyar Kota Batu Nurbani Yusuf dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Putranya Diterima di IPB lewat SNBP, Ini Harapan Ketua Komite Smamsatu

    8978 shares
    Share 3591 Tweet 2245
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat Nasional

    15395 shares
    Share 6158 Tweet 3849
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    37343 shares
    Share 14937 Tweet 9336
  • Putri Kepala Smamsatu Diterima di Unair Jalur SNBP 2023

    3843 shares
    Share 1537 Tweet 961
  • Naik Lagi Jumlah Siswa Smamsatu yang Lolos PTN lewat SNBP

    3831 shares
    Share 1532 Tweet 958
  • SNBP 2023 Antar 47 Siswa Smamda Sidoarjo Masuk PTN Favorit

    724 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Diterima Kedokteran Hewan UB, Ini Trik Siswa Smamda Sidoarjo

    703 shares
    Share 281 Tweet 176
  • Rahasia Putri Kepala SD Mudipat Surabaya Diterima di Unesa

    533 shares
    Share 213 Tweet 133
  • 20 Siswa Smamga Surabaya Diterima PTN Favorit melalui SNBP 2023

    904 shares
    Share 362 Tweet 226
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    2759 shares
    Share 1104 Tweet 690

Berita Terkini

  • Dinkes dan DPMPTSP Visitasi ke Klinik Pratama Rawat Inap Muhammadiyah KeduyungJumat 31 Maret 2023 | 09:37
  • Kontroversi Gambar Makhluk Bernyawa. Kajian oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Direktur Turats Nabawi Pusat Studi Hadits, Sidoarjo.
    Apakah Basmalah Bagian dari Al-Fatihah?Jumat 31 Maret 2023 | 09:18
  • Sejarah Disyariatkannya Puasa RamadhanJumat 31 Maret 2023 | 07:27
  • Dag-dig-dug Jantung Mantan Ketua IPM Smamsatu Ini Diterima di UnesaJumat 31 Maret 2023 | 07:20
  • Meliput Musyda
    Meliput Musyda Bondowoso sambil Manasik UmrahKamis 30 Maret 2023 | 22:11
  • Baitul Arqam Ceria
    Baitul Arqam Ceria Jalan Menuju SurgaKamis 30 Maret 2023 | 20:39
  • Ramadhan, Siswa Mugeb School SSC di KediriKamis 30 Maret 2023 | 18:15
  • Lisan
    Menjaga Lisan dari Bahaya Dosa-Dosa IniKamis 30 Maret 2023 | 17:29
  • Dua siswa
    Dua Siswa Smamita Raih Emas Tapak SuciKamis 30 Maret 2023 | 16:51
  • Usai tarawih
    Usai Tarawih Ada Pelatihan Relawan AmbulansKamis 30 Maret 2023 | 16:33

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!