PWMU.CO – Tiga Menteri Sambangi Poskor Muhammadiyah di Mamuju yang berlokasi di Masjid Fastabikhul Khairat, Gedung Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Barat, Jalan Sukarno Hatta, Rimuku, Kamis (28/01/2021).
Mereka adalah Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.
Ketiganya disambut oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat Wahyun Mawardi beserta jajaran pimpinan lainnya, termasuk Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC Pimpnan Pusat (PP) Muhammadiyah Indrayanto.
Kepada ketiga menteri yang berkunjung, Wahyun Mawardi melaporkan perkembangan penanganan darurat bencana yang telah dilakukan oleh MDMC di Sulawesi Barat.
“Saya juga menyampaikan tentang kerusakan yang dialami oleh amal usaha Muhammadiyah di Sulawesi Barat yaitu Masjid Fastabiqul Khaerat, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, kampus STIE Muhammadiyah Mamuju, dan MBS At Tanwir Muhammadiyah Mamuju,” katanya.
Muhajir Effendy melihat dari dekat situasi poskor. Dia mendengarkan dengan seksama penjelasan Wahyun Mawardi tentang perkembangan penanganan dampak gempa dan berbagai kerusakan yang dialami amal usaha Muhammadiyah.
Sementara Tri Rismaharini dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyempatkan diri untuk menyapa anak-anak penyintas gempa yang sedang melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dari tim psikososial Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di tenda depan poskor.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati secara khusus mengapresiasi layanan psikososial terhadap anak-anak penyintas gempa di Poskor Muhammadiyah Sulawesi Barat. “Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada MDMC yang sudah memberikan layanan trauma healing serta psikososial kepada anak-anak di pengungsian,” katanya.
Layanan Muhammadiyah
Para relawan Muhammadiyah di Sulawesi Barat hingga saat ini masih terus menjalankan berbagai layanan untuk membantu warga terdampak. Yaitu distribusi logistik, dapur umum, psikososial, pemeriksaan kesehatan, operasi SAR, dan pembersihan puing bangunan.
Selain relawan Muhamamdiyah Sulawesi Barat, mereka didukung relawan dari berbagai daerah. Seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, dan personil MDMC PP Muhammadiyah dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Muhammadiyah juga menerjunkan relawan khusus dari Emergency Medical Team (EMT) Nasional Muhammadiyah. Tim ini dipersiapkan untuk menjadi EMT internasional dengan verifikasi standar dari WHO. Saat ini EMT Nasional Muhammadiyah sudah mendirikan pos layanan di Puskesmas Tapalang, Mamuju.
Di Puskesmas ini, EMT Nasional Muhammadiyah menjalankan layanan dukungan operasional puskesmas dengan mendirikan tenda-tenda yang dipakai untuk melayani warga yang berobat.
Warga di Tapalang masih trauma dan takut untuk berobat masuk ke gedung puskesmas karena gempa susulan kadang masih terjadi serta adanya kekhawatiran terjadinya tsunami akibat gempa. (*)
Penulis Arif Jamali. Editor Mohamamd Nurfatoni