PWMU.CO – Lazismu Kabupaten Malang menyalurkan bantuan sebanyak 200 paket family kit kepada korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Penyerahan bantuan secara simbolis disampikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Dr Mursidi MM yang didampingi oleh Ketua PDM Nganjuk Arifin Abduh MPd.
Bantuan diterima Camat Ngetos, Bambang Harianto, di Kantor Kecamatan Ngetos, Rabu (24/2/2021). Bantuan berupa paket family kit terdiri dari perlengkapan mandi seperti pasta gigi, sabun, shampo, deterjen. Ada juga obat-obatan sederhan seperti minyak kayu putih dan obat masuk angin.
Arifin Abduh dalam sambutannya mengucapkan bela sungkawa atas musibah yang menimpa warga Ngetos. Dia mengajak para hadirin untuk mendoakan para korban bencana.
“Ini merupakan ujian dari Allah, karena itu semoga para korban diberikan kesabaran. Dan bagi korban yang meninggal bisa diampuni segala dosa-dosanya serta diterima semua amal ibadahnya,” doa Arifin.
Muhammadiyah Siap Membantu
Arifin menerangkan, Muhammadiyah tak hanya membantu musibah yang menimpa Ngetos. Namun juga musibah yang terjadi di daerah lainnya.
“Muhammadiyah akan selalu siap membantu kapanpun jika dibutuhkan. Bantuan yang diberikan Muhammadiyah adalah murni bantuan untuk kemanusiaan, tanpa misi apapun, melainkan hanya ingin membantu meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa musibah,” terang pria kelahiran Lamongan tersebut.
Sementara itu, Mursidi mengatakan, bantuan yang diberikannya merupakan titipan dari para jamaah yang ada di Kabupaten Malang ini, sebagai tali asih agar bisa sedikit meringankan beban para korban.
Semoga bantuan yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi para korban dan menjadi amal sholeh bagi para donatur,” kata Mursidi.
Korban Meninggal 19 Orang
Bambang Harianto bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah. Menuturnya, selain bantuan materiil, Muhammadiyah juga sudah banyak membantu dengan menurunkan para relawannya untuk membantu para korban.
Dia mengugkapkan, korban tanah longsor yang terjadi pada tanggal 14 Februari yang lalu mencapai 54 KK atau 186 jiwa. Dengan korban meninggal sebanyak 19 orang.
“Alhamdulillah, 19 korban meninggal semua sudah teravakuasi. Saat ini, kami masih fokus untuk merelokasi tempat tinggal warga karena bekas lokasi longsor sangat rawan apabila ditempati kembali,” elas Bambang Harianto.
Dia memohon doa dan dukungan kepada warga Muhammadiyah agar proses relokasi para warganya bisa segera terwujud. Karena pihaknya saat ini masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah hingga pusat.
Ia juga berharap, hubungan baik dengan Muhammadiyah bisa terus terjalin ke depan. “Agar bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” harap dia. (*)
Penulis Burhan Mirza Ardani Editor Mohammad Nurfatoni