PWMU.CO– Banjir bandang melanda Kab. Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Ahad (4/3/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 Waktu Indonesia Tengah. Bencana terjadi akibat hujan deras yang mengguyur beberapa jam. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya langsung terjun mengevakuasi dan mendata korban.
Berdasarkan informasi, ada tiga kecamatan yang terdampak banjir dan longsor yaitu Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, dan Wotan Ulumado. Dilaporkan hingga kini sudah 67 warga dinyatakan meninggal dunia dan 7 orang hilang. Terbanyak di Ile Boleng. Korban meninggal terseret arus saat rumahnya roboh.
Ketua MDMC Budi Setiawan di Yogyakarta mengatakan, menyikapi bencana itu, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah mengambil inisiatif cepat, berkoordinasi dengan Persyarikatan Muhammadiyah di Flores Timur dan Kabupaten Sikka, kawasan terdekat yang sudah ada MDMC daerah.
Budi Setiawan menyampaikan, prihatin dengan jumlah korban meninggal dunia yang cukup banyak akibat bencana Flores Timur tersebut. ”Kami sangat prihatin dengan kejadian ini karena banyaknya korban jiwa dan saya sudah menyampaikan kepada Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah untuk merespon bencana ini,” katanya, Ahad sore.
Dia menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi awal dari kader-kader Muhammadiyah di sekitar lokasi bencana. ”Sore ini saya sudah berkomunikasi dengan Ketua MDMC Sikka dan juga Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Adonara Timur. Sudah ada gambaran tentang kondisi terkini disana,” ujarnya.
Tim Asistensi Mendata
Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, menjelaskan, segera menindaklanjuti informasi awal dari Flores Timur. ”Sore ini kami langsung menugaskan satu orang anggota tim asistensi MDMC PP Muhammadiyah, Chairil Anam, untuk berangkat ke NTT guna mengkoordinasikan dan juga membantu respon yang akan dilaksanakan oleh unsur Muhammadiyah setempat,” katanya.
Menurut Indrayanto, langkah ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan MDMC dalam merespon bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. ”Kami biasanya mengirim tim pendahulu yang kami sebut tim asistensi. Dari hasil kerja awal tim asistensi ini akan diambil langkah-langkah lanjutan yang diperlukan. Apakah cukup dengan mengkoordinasi potensi lokal Muhammadiyah atau memerlukan dukungan yang lebih besar,” ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi awal dari lokasi, para relawan Muhammadiyah dari unsur Pemuda Muhammadiyah Daerah Flores Timur dan Cabang Adonara Timur segera mendirikan posko bencana untuk membantu warga terdampak. Lokasi Posko Muhammadiyah berada di SMA Muhammadiyah Lamahala, Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur. (*)
Penulis Arif Jamali Editor Sugeng Purwanto