PWMU.CO – Sebagai bentuk perhatian terhadap khazanah budaya nusantara, Lembaga Kebudayaan (LK) UMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara khusus mengadakan Festival Seni Budaya Nusantara, di UMM Dome. Beragam kemeriahan dihadirkan selama festival yang dihelat selama dua hari (18-19/11) lalu. Di antaranya apresiasi puisi warisan budaya, apresiasi naskah kuno (heritage), apresiasi wayang potehi, apresiasi fotografi warisan budaya dan apresiasi seni tari tradisional Indonesia. Selain itu festival juga menghadirkan beberapa lomba seperti fotografi budaya, lomba tari dan karawitan.
Tidak hanya itu saja, festival juga dihadiri oleh Direktorat Jendral (Dirjen) Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Hilmar Farid PhD. Hilmar mengatakan, kebudayaan tak hanya tentang menari dan menyanyi. Namun lebih dari itu. Budaya bisa bermakna luas sebagai warisan kultural yang harus dilestarikan.
”Kebudayaan adalah salah satu wujud praktek pembangunan Indonesia. Maka, sudah seharusnya kebudayaan menjadi hulu dari pembangunan negara ini,” papar sejarahwan dan pengkaji kebudayaan Indonesia ini.
Di sisi lain, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi mengatakan, festival ini memberi penegasan bahwa kekayaan seni dan budaya negeri ini semestinya bisa menjadi media untuk memperkuat karakter kebangsaan. Di samping itu, lanjut Syamsul ini sejalan dengan semangat dakwah kultural Muhammadiyah yang pro-kebudayaan.
”Kebudayaan dan seni adalah bagian dari bermuamalah. Itu juga tertera dalam putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah yang menjadikan budaya dan seni sebagai dakwah kultural Muhammadiyah,” jelas dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM ini.
Syamsul menegaskan, UMM sangat terbuka terhadap persoalan kebudayaan. Maka dari itu, diharpkan agar semua orang bisa melek budaya dan tidak boleh menutup diri. Itu karena Indonesia memiliki khazanah kebudayaan yang sangat luas.
Hingga kini, Syamsul menambahkan, UMM juga giat menyelenggarakan ‘Malam Apresiasi Seni dan Budaya’ (Maksidaya) yang rutin diadakan tiga bulan sekali. ”Untuk kesempatan kali ini adalah bentuk partisipasi UMM dalam semarak Milad Muhammadiyah ke-104,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala LK UMM Dr Tri Sulistyaningsih MSi memaparkan, budaya Indonesia saat ini tengah mencari jati dirinya. Karenanya, festival ini hadir untuk memperkuat karakter kebangsaan tersebut. ”Besar harapan LK UMM dapat memperteguh kepribadian budaya Indonesia, khususnya bagi mahasiswa UMM sendiri,” harapnya.
Tri mengungkapkan, saat ini sudah banyak penggiat seni yang mulai bermunculan untuk meneguhkan budaya nusantara. ”LK UMM sangat peduli untuk meningkatkan peradaban melalui kebudayaan,” jelas dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini. (hum/aan)