PWMU.CO – Ikhtiar kolektif dilakukan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) dalam mencegah Covid-19 dengan melakukan vaksinasi bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan (tendik), Kamis (3/6/2021).
Kegiatan yang dipusatkan di Aula UMBandung ini terlaksana atas kerja sama kampus dengan berbagai instansi yang bertujuan untuk mencegah sekaligus menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan.
Instansi tersebut antara lain Dinas Kesehatan Kota Bandung, UPT Puskesmas Panyileukan, MDMC Jawa Barat, MCC Jawa Barat, RS Muhammadiyah Kota Bandung, Kelurahan Cipadung Kidul dengan didukung aparat TNI maupun Polri.
Ikhtiar Kolektif dan Optimal
Wakil Rektor III UMBandung Dr Hendar Riyadi MAg mengungkapkan, vaksinasi tersebut menjadi sebuah ikhtiar yang sangat efektif dan optimal untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Ya, ini merupakan satu ikhtiar kolektif bagi Muhammadiyah, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bandung, untuk mencegah penularan atau dampak dari Covid-19,” ucapnya.
Ia mengatakan, peserta yang telah divaksin diharapkan tidak menimbulkan gejala apa pun, sehingga, nantinya di UMBandung dapat melaksanakan pembelajaran secara blended learning, yakni pembelajaran tatap muka secara luring dan daring.
“Sangat dimungkinkan perkuliahan tatap muka bisa dilaksanakan kalau pelaksanaan (vaksinasi) ini berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal (negatif) yang tidak diharapkan,” tegas Hendar.
Ya, karena salah satu sektor yang terdampak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini adalah pendidikan. Semua guru ataupun dosen tidak bisa mengajar di kelas masing-masing sebagaimana biasanya karena dikhawatirkan menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Vaksin Butuh Proses
Dalam kesempatan yang sama, Kepala UPT Puskesmas Panyileukan Kota Bandung drg Erna Kurniati menuturkan, vaksin yang masuk dalam tubuh memerlukan proses dan waktu agar bisa berkembang, sehingga antibodi yang terbentuk dalam tubuh bisa sempurna.
“Mudah-mudahan tujuan dari vaksinasi ini memang agar terbentuknya daya tahan tubuh. Tapi memang memerlukan proses, tidak bisa serta-merta dengan divaksinas langsung terbentuk antibodi,” jelasnya.
Ia menegaskan, meskipun nantinya ada vaksinasi tahap kedua, para peserta harus tetap menjaga protokol kesehatan sampai pandemi Covid-19 dinyatakan selesai oleh pemerintah.
”Walaupun sudah dilaksanakan vaksinasi, tetap jangan lupa protokol kesehatan. 5M tetap harus dijalankan, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Hal tersebut tetap harus menjadi prioritas di universitas ini,” tegasnya.
Menanggapi kegiatan vaksinasi yang diselenggarkan UMBandung yang notebene ada di wilayahnya, Lurah Cipadung Kidul Drs Bachrudin MAP memberikan apresiasi.
“Adanya vaksinasi ini, para peserta ataupun masyarakat khususnya sivitas akademika UMBandung, dengan adanya antibodi yang sudah ada di dalam tubuh, dapat menangkal Covid-19,” kata Bachrudin.
Antusiasme dan Apresiasi Peserta
Sementara itu, Ketua Pelaksana Gebyar Vaksin sekaligus Ketua Satgas Covid-19 UMBandung Setiadin SPd SSos MAP mengatakan, peserta dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi dosis pertama ini terlihat sangat antusias.
“Alhamdulilah, banyak sekali antusiasme (dari) dinas dan instansi yang mendukung terhadap pelaksanaan kegiatan hari ini. Saya banyak mengucapkan terima kasih,” ucap pria yang akrab dipanggil Kang Tias ini.
Kang Tias berharap, dengan adanya kegiatan vaksinasi di UMBandung, bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Setelah kegiatan ini, kami mengharapkan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan, sehingga kegiatan ini sukses dari awal sampai akhir,” harapnya.
Salah satu peserta vaksinasi, Helin Garlina SE MSi yang juga dosen Program Studi Manajemen UMBandung, merasa senang dengan adanya pelaksanaan vaksinasi yang terkoordinasi di kampus ini.
“Saya sangat mengapresiasi Universitas Muhammadiyah Bandung yang sangat memperhatikan dosen, tendik, juga dengan keluarganya,” kata Helin.
Acara vaksinasi ini terpantau tertib dan lancar dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat. Adapun jumlah dosis yang diberikan kepada peserta vaksinasi yakni 184 dosis. (*)
Kontributor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni