PWMU.CO – Guru, Ortu, dan Siswa Harus Selaras Memahami Visi Misi Sekolah. Pentingnya keselarasan dalam pemahaman visi misi antara lembaga sekolah, guru, siswa, dan orangtua bagi kemajuan sekolah disampaikan oleh Arif Santoso ST C NLC di SD Muhammadiyah 1 Trenggalek
Kegiatan pemberian motivasi ini, diikuti oleh seluruh guru dan karyawan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Selasa (29/6/2021).
Sebelum acara dimulai, Kepala SD Muhammadiyah 1 Trenggalek Junianto Ikhsan SHum memberi pengantar. Menurutnya, kegiatan ini penting diberikan kepada guru, utamanya pada masa pandemi ini, di mana guru masih terus beradaptasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para siswanya.
Harus Paham Visi Misi Sekolah
Dalam maternya, Arif Santoso mengatakan, banyak orang yang punya visi, namun terkadang perilakunya tidak selaras dengan visinya. “Kita jangan sampai seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, memahami visi dan misi sekolah secara mendalam sangat penting, utamanya bagi guru. Apabila guru sudah memahami betul visi misi dari SD Muhammadiyah 1 Trenggalek.
“Maka guru tersebut akan berusaha untuk mewujudkan kinerja (performance) terbaik. Harapannya, guru juga akan menyelaraskan visi pribadinya dengan visi sekolah. Lebih jauh, guru akan melaksanakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi sekolah ini, yaitu ‘Unggul dalam Prestasi, Islami dalam Berkemajuan,” ungkapnya.
Guru yang memahami visi misi sekolah, sambungnya, akan memberi dampak positif. Pelan-pelan, guru akan menanamkan visi dan misi sekolah kepada peserta didik dan orangtua (ortu), sehingga akan terwujud keselarasan.
“Dengan adanya keselarasan dalam pemahaman visi misi antar komponen sekolah, harapannya kerja sama untuk kemajuan sekolah dapat terlaksana dengan baik,” kata Arif.
Kerangka Pembimbingan Anak di Sekolah
Penulis buku Teacher as Coach itu kemudian memaparkan kerangka pembimbingan anak di sekolah. Menurut dia, guru haruslah menjadi role model dan sahabat anak di kelas.
“Lingkungan kelas diatur sedemikian rupa dengan peraturan dan prosedur, konsekuensi dan insentif (penghargaan), dan jadwal harian. Arif menekankan, bahwa kerangka pembimbingan ini penting untuk dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi sekolah,” jelasnya.
Trainer Griya Parenting Indonesia ini melanjutkan penjelasannya: “Anak perlu dipahamkan visi misi sekolah dari kecil. Dalam rangka mencapai hal ini, pembelajaran dapat dilakukan secara reflektif, student centered, bukan dengan model bercerita (telling).”
Dia menegaskan, anak harus dituntun melalui pertanyaan reflektif. Dan guru haruslah berusaha mendengarkan pemaparan anak dan secara bertahap mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada visi misi sekolah.
Dengan cara ini, harapannya, kesadaran anak akan meningkat, tanggung jawab bertambah, serta keyakinan pada kemampuan anak dapat berkembang optimal.
Kerangka pembimbingan ini akan lebih efektif apabila juga dilakukan di rumah melalui peran orangtua. Oleh karena itu, Arif berpesan supaya visi misi sekolah ini juga dipahamkan kepada orangtua, sehingga dapat mencapai keselarasan untuk mewujudkan bersama. (*)
Penulis Eka Imbia Agus Diartika Editor Mohammad Nurfatoni