PWMU.CO — Selamat Jalan, Pak Kadar Raharto! Guru Bahasa Arab SMA Muhammadiyah 1 Gresik berusia 55 tahun itu meninggal dunia setelah dirawat di RS Muhammadiyah Gresik, Rabu (30/6/21) pukul 14.45 WIB. Innalillahi wainnailaihi raji’un.
Pak Kadar—panggilan akrab almarhum—dirawat di ruang ICU RSMG selama empat hari. Sebelumnya, itu juga menjalani perawatan cuci darah akibat gagal ginjal.
Pak Kadar adalah sosok yang baik. Dia ramah kepada siapapun dan menghormati setiap tamu yang datang ke rumahnya untuk bertemu dengan istrinya—Dra Uswatun Hasanah, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik yang menjadi Ketua PDA Gresik saat ini.
Jika Bu Uswah—panggilan akrab istrinya—tidak ada di rumah, tamu tidak diperkenankan pulang namun dipersilahkan masuk dan ditanya apa keperluannya. Kalau bisa dia membantunya.
Ayah dua anak ini sangat sabar menghadapi ujian sakit yang dialami beberapa tahun terakhir ini. Dia mengikhlaskan ketika istrinya bertugas dakwah di Aisyiyah walaupun harus keluar kota untuk menjalani tugasnya sebagai mubalighat.
Almarhum sosok suami yang bertanggung jawab dan sangat mendukung kegiatan istrinya ke manapun tugasnya. Bahkan pernah ikut mengantar dan mendampingi jika membutuhkan waktu beberapa hari bertugas.
Almarhum sangat memberi keleluasaan penuh kepada Bu Uswah untuk mengabdi pada persyarikatan. Dan itu yang patut dicontoh.
Bantu Kesulitan Orang Lain
Kenangan yang sangat berkesan saat sama-sama mengajar di SMA Muhammadiyah 3 Bungah Gresik tahun 1998-1999, Pak Kadar adalah teman yang baik. Dia enak diajak ngobrol dan wawasanya sangat luas. Dan saat itu kami sama-sama mengajar bidang studi bahasa Inggris.
Dia banyak memberikan bantuan saat ada kesulitan pembelajaran, dan menjadi teman sharing yang menyenangkan. Penguasaan bahasa Inggrisnya sangat mumpuni dan saat itu saya masih banyak belajar.
Menurut informasi dari keluarga, almarhum akan dimakamkan dengan prokes setelah shalat Isyak di halaman makam Desa Yosowilangun Gresik.
Selamar Jalan Pak Kadar! Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT, diampuni semua khilaf dan dosanya, dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan, amin! (*)
Penulis Musyrifah Editor Mohammad Nurfatoni