PWMU.CO – Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep terasa panas menyengat. Maklum, Karanganyar adalah daerah penggaraman dengan tambak yang membentang sepanjang puluhan kilo meter. Syaiful Rizal, siswa SMA Muhammadiyah I Sumenep, berasal dari desa yang mayoritas penduduknya adalah petani dan buruh angkut garam.
Ayah Syaiful sendiri adalah seorang tukang las. Jangan dibayangkan bengkel las yang besar. Ia hanya tukang las pinggir jalan yang melayani pengelasan kecil-kecilan. Ibunya membuka kios kaki lima di pinggir jalan. Rumahnya tampak sangat sederhana.
(Baca:SMA Muhammadiyah 1 Sumenep Sukses Ukir Prestasi dengan Borong 4 Piala dan Fajriyah, Aktivis yang Wisudawan Terbaik Muhammadiyah Lamongan)
Dari keadaan yang demikian lahirlah Sang Juara. Syaiful yang dari SMP Negeri tidak memiliki latar belakang ilmu agama yang kuat. Tapi, berkat bimbingan guru-gurunya di SMA Muhamamdiyah I Sumenep akhirnya bisa menjadi khatib jumat di masjid sekolah. Ia yang awalnya gagap dan gugup tampil di depan khalayak, pada gilirannya bisa menjuarai LKTI tingkat Propinsi. ”Kematangannya lahir berkat tempaan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting Sekolah,” demikian kata Bahrus Surur MAg, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Sumenep.
Setelah mengikuti karantina selama 4 hari di Hotel Horison Suites Surabaya (9-12/11), akhirnya Juara I Lomba Pemilihan Duta Kesehatan Remaja tingkat Kabupaten yang diadakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Syaiful Rizal juga dinobatkan sebagai Juara I Pemilihan Duta Kesehatan Remaja yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Sebagai peserta mewakili Sumenep, Ia berhasil menyingkirkan peserta perwakilan dari 38 Kabupaten.
Baginya, “setiap apapun yang diperoleh dari lomba dan kegiatan senantiasa langsung saya berikan kepada orang tua. Mungkin itu hanya setitik dari rasa terima kasihku kepada kedua orang tuaku. Terima juga buat guru-guruku,” katanya terharu. (iyunk)