VOC memiliki enam bagian (Kamers) di Amsterdam Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII (XVII Tuan-Tuan). Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.
Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
(Baca juga: Umat Islam Akan ‘Habis’ jika Tak Bangkit di Bidang Ekonomi dan Kemandirian Ekonomi Akan Menopang Dakwah Muhammadiyah)
Berharap pada Muhammadiyah
Hanya kepada ormas berjargon Islam Berkemajuan ini umat Islam Indonesia menaruh harapan. Harapan akan adanya umpan terobosan di tengah kerumunan umat yang sedang bingung. Bingung dengan segala strategi permainannya yang terkurung tiki taka kapitalisme global.
Kepeloporan Muhammadiyah membangkitkan ekonomi umat dengan memanfaatkan pasar modal sebagai keniscayaan. Konsolidasi segenap potensi ekonomi warganya khususnya dalam bisnis retail perlu dibangkitkan kembali. Konsolidasi hati sebagai modal utama sebelum konsolidasi aset dan seluruh potensi.
(Baca juga: Mengenang H Bisri Ilyas, Saudagar Sukses Bermodal Kejujuran dan Petuah JK pada Saudagar Muhammadiyah, Niat Dagang Kok Takut Rugi)
Harapan untuk dapat berkonsolidasi serta listing di pasar modal sebagai perusahaan terbuka. Beberapa keuntungan sebagai perusahaan terbuka di antaranya dapat memberikan kesempatan kepada segenap warga Persyarikatan untuk berpartisipasi dalam pemilikan saham. Dengan menjadi perusahaan terbuka Surya Mart wajib menyampaikan laporan keuangan triwulanan-unaudited dan tahunan-audited untuk bersama-sama dipantau kinerjanya oleh warga persyarikatan.
Pemilikan saham terbuka namun terbatas pada warga Persyarikatan menempatkan pemegang saham turut serta berbagi kerugian dan keuntungan secara adil serta transparan. Dengan konsolidasi Surya Mart berkesempatan menjalankan manajemen seragam secara nasional atau regional Jawa Timur bukan lokal dalam arahan Pimpinan Daerah atau Cabang.
Holding from behind menjadi harapan utama daripada holding top down dari atas ke bawah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai kesepakatan kerajaan-kerajaan Nusantara dan United States of America sebagai kesepakatan negara-negara bagian menjadi bentuk penyatuan dari bawah dari hati yang abadi.
(Baca juga: MAKAR YO! Belajar Sukses Bisnis pada Pengusaha yang Pernah Menyobek Ijazahnya dan Agar Boikot Sari Roti Tidak Sia-Sia, Ini Saran Konsultan Bisnis)
Berjamaah shalat sudah terbukti. Berjamaah aksi damai telah teruji. Berjamaah investasi, produksi, distribusi, konsumsi kapan? Konsolidasi atau mati. Atau bangsa ini tetap menjadi bangsa pekerja dan obyek pasar sebagai komunitas Muslim terbesar di dunia.
Menjadi bebek lumpuh selamanya sampai kiamat jika tidak tidak kunjung membangun ekonomi berdaulat. Berdaulat ekonomi sebagai tathan mubiina, kemenangan dan kemerdekaan yang nyata dengan kapitalisasi modal berjamaah. Sudah 500 tahun lebih bangsa ini terlambat masuk pasar modal secara berjamaah sejak dijamah VOC yang berjamaah modal melalui bursa Saham Amsterdam Belanda tahun 1602. (*)
*) Prima Mari Kristanto adalah warga Muhammadiyah Lamongan, pelaku Pasar Modal, auditor di Kantor Akuntan Publik Erfan & Rakhmawan Surabaya.