PWMU.CO– Dua dosen STAIM (Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah) Probolinggo lulus bersamaan menjadi doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Muhammadiyah Malang
Keduanya diwisuda periode 3 tahun 2021 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (4/11/2021).
Dua dosen STAIM tersebut Dr Benny Prasetya MPdI dan Dr Heri Rifhan Halili MPdI. Keduanya diwisuda bersamaan setelah berhasil menyelesaikan pendidikan kurang dari tiga tahun di Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
”Alhamdulillah hari ini kami bisa diwisuda bersama, setelah menyelesaikan pendidikan doktor yang penuh tantangan dan perjuangan, semoga insyaallah kami bisa mengamalkan ilmu yang didapat untuk terus menebarkan manfaat,” kata Benny Prasetya yang juga baru dilantik menjadi Ketua STAI Muhammadiyah Probolinggo oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Oktober lalu.
Dia bersyukur di kampus STAI Muhammadiyah Probolinggo saat ini dengan status Sekolah Tinggi sudah ada tiga dosen yang bergelar doktor. Insyaallah tiga tahun ke depan ada tujuh doktor yang akan menguatkan institusi.
”Tambahan empat kandidat doktor lagi saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Malang juga masih ada satu dosen lagi yang akan lulus S3,” tuturnya.
Sementara itu Heri Rifhan Halili mengatakan, ada tantangan tersendiri dalam menyelesaikan pendidikan doktor bagi para dosen. Yaitu kesibukan mengajar di kampus, penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dilakukan secara bersamaan.
”Dosen memang harus betul-betul berusaha membagi waktu dan menguatkan semangat untuk melanjutkan pendidikannya di tengah kesibukan. Alhamdulillah yang kami rasakan di balik pandemi ini ada hikmahnya, di tengah kegiatan-kegiatan yang dibatasi ternyata justru kami bisa lebih berkonsentrasi menyelesaikan disertasi,” ujar Halili yang menjadi Wakil Ketua I Bidang Akademik STAIM Probolinggo.
Menurutnya, semangat harus terus dijaga agar bisa menyelesaikan pendidikan S3 tepat waktu. ”Menjaga semangat sangat penting agar bisa terus berjuang menyelesaikan pendidikan. Kami berdua saling menyemangati, agar tidak menyerah dan surut langkah,” katanya.
Dikatakan, menyelesaikan pendidikan bukan hanya untuk kebaikan pribadi, tapi ingin memberikan banyak manfaat bagi institusi, persyarikatan, umat dan bangsa,” tandasnya.
Kedua doktor ini sekarang tergabung dalam Asosiasi Doktor Muhammadiyah Indonesia. (*)
Editor Sugeng Purwanto