PWMU.CO – Diklat Dewan Sughli Daerah (DSD) Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Sidoarjo bertabur hadiah. Diklat DSD ini resmi dibuka pada Jumat (05/11/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) HW Jawa Timur di Purwodadi Kabupaten Pasuruan.
Siapkan Pemimpin Global
Pembina DSD Sidoarjo Khusnul Abidin menyampaikan kegiatan ini mengusung tema Optimalisasi Peran Kader Kepanduan di Era Globalisasi. Maka para peserta diharapkan siap menjadi pemimpin global.
“Saat ini latihan dulu dengan serius karena besok atau lusa akan jadi pemimpin. Latihan ini sangat penting dilakukan karena setiap generasi akan menghadapi tantangan yang berbeda, lebih kompleks dan lebih menantang. Sesuai pesan Ali Rohimahullah, bahwa anak harus dididik sesuai zamannya, begitu juga Dewan Sughli”, ujar pria yang akrab disapa Ramanda Abid ini.
Peserta, lanjutnya, juga dihimbau untuk selalu taat prokes. Memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan tangan. Ini sebagai ikhtiar menghindari virus dan juga bersyukur atas karunia Allah.
“Latihan tatap muka ini harus disyukuri sebagai nikmat Allah dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki dan terus menjaga prokes”, tegas Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 4 Porong ini.
Atraktif Berhadiah
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) HW Sidoarjo Nur Chasan Bashri ketika didapuk sebagai pemateri tentang uswatun hasanah, ternyata justru mengajak bermain. Dan tak tanggung-tanggung, ada hadiah di setiap kuis. Setiap kelompok diberi al-Quran mushaf Utsmani dan setiap pertanyaan langsung dicari jawabannya oleh seluruh peserta.
“Laqad kaana lakum fii rasulillahi uswatun hasanah. Surat apa, ayat berapa dan bagaimana artinya. Siapa bisa angkat tangan dan teriak Allahu Akbar,” teriak pria yang akrab disapa Abi Hasan ini.
Sontak semua peserta langsung mencari jawabannya. Berdiskusi dengan teman sekelompoknya, lalu angkat tangan sambil teriak Allahu Akbar. Peserta yang bisa langsung angkat tangan dan teriak Allahu Akbar seraya menjawab.
Peserta yang menjawab benar langsung maju dan menulis nama kelompok di amplop yang sudah disediakan. Tak ayal ada yang jingkrak-jingkrak karena jawabannya benar. Tetapi ada juga yang tepok jidat karena jawabannya salah.
“Tenang semuanya, amplop Abi masih banyak,” gurau guru bahasa Arab Smamda Sidoarjo ini.
Tidak hanya ayat-ayat al-Quran, hadits-hadits Nabi juga dijadikan bahan pertanyaan kuis. Khusus hadits Nabi peserta diminta untuk menerjemahkan. Seperti ketika sahabat bertanya kepada Sayyidatina Aisyah tentang akhlak Rasulullah.
“Kaana khuluquhul Qur’an. Artinya apa?” teriak Abi Hasan.
Peserta terlihat antusias, semangat dan bahagia dengan kuis bertabur hadiah. “Ini sesuai prinsip pendidikan di HW yang menerapkan 4M. Yaitu mendidik, menarik, menantang dan menggembirakan,” jelasnya (*)
Penulis Ernam. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.