PWMU.CO– Belanja online aman dan berkah disampaikan dosen Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Lamongan bertempat di Masjid An-Nur Keduwul, Kecamatan Sukodadi, Jumat (12/11/2021) siang.
Turut hadir dalam pengabdian masyarakat ini seluruh dosen Ekonomi Syariah Umla, perwakilan empat mahasiswa Ekonomi Syariah dari angkatan semester satu dan semester tiga, Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah, Pimpinan Ranting Aisyiyah Keduwul, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ranting Keduwul.
Narasumber Farokhah Muzayinatun Niswah SE MSI menyampaikan materi Transaksi Online Amankah? dan Faricha Maf’ula SEI MIFP menyampaikan materi Belanja Aman dari Rumah.
Ketua Prodi Ekonomi Syariah Umla, Elvina Assadam SE MM mengenalkan Prodi Ekonomi Syariah yang baru dua tahun tapi sudah menghasilkan prestasi internasional dan nasional. Begitu juga dosennya lulusan kampus terbaik dalam negeri maupun luar negeri.
”Kegiatan ini memberikan edukasi kepada masyarakat Keduwul tentang cara belanja online yang aman dan bahaya pinjaman online,” katanya. ”Sebab penipuan belanja online saat ini juga terjadi.”
Acara ini, kata dia, juga bertujuan mengenalkan layanan zakat, infak, sedekah telah tersedia secara online melalui marketplace, situs resmi Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan aplikasi donasi lainya.
Faricha Maf’ula memberikan informasi, 88,1% pengguna internet di Indonesia berbelanja secara online per April 2021 dan pertumbuhan nilai jual beli online naik 78%. Data ini berada di peringkat ke satu dunia (sumber: kominfo.go.id pada 27/22019).
Tips Belanja Online
Dia menerangkan, belanja online ada yang namanya, pertama, electronic commerce (E-Commerce) yaitu kegiatan jual beli online melalui beragam media dengan metode spesifik.
Kedua, marketplace, tempat jual beli online. Ketiga, dompet elektronik (e-Wallet) yaitu aplikasi pembayaran dan penyimpanan uang secara elektronik. Keempat, COD (Cash on Delivery) pembayaran pesanan secara tunai pada saat pesanan tiba di tujuan.
Beberapa tips belanja secara online, dia menyampaikan, pertama, belanja di marketplace tepercaya. Contoh Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dll.
Kedua, teliti barang dan toko secara seksama. Diperhatikan mulai spesifikasi barang, konfirmasi bentuk barang pada penjual, perhatikan jumlah barang yang terjual, cek rating barang dan testimoni pembeli lainnya, dan pilih toko yang terpercaya.
Ketiga, pastikan pengiriman aman. Mulai dari nama penerima dan alamat yang jelas, pilih jasa pengiriman tepercaya, lacak barang pesanan secara berkala. Keempat, manfaatkan portal cekrekining.id.
Farokhah Muzayinatun Niswah, narasumber kedua mengatakan, melalui transaksi online, semua menjadi lebih mudah, cepat, dan hemat karena hanya cukup dengan memiliki handphone dan internet.
”Kita bisa transaksi di manapun dan kapan pun. Salah satu bentuk transaksi secara online adalah adanya pinjaman online atau biasa disebut Pinjol,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, bulan September 2021, orang Indonesia tercatat melakukan pinjaman sebesar Rp 14,26 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 109,10% dari September tahun lalu. Peningkatan yang besar ini harus menjadikan masyarakat waspada terhadap berbagai skenario penipuan yang dilakukan Pinjol ilegal.
”Pinjol boleh dalam Islam tetapi harus sesuai dengan syariah, salah satunya adalah tanpa bunga, karena termasuk riba yang diharamkan dalam Islam. Masyarakat harus hati-hati dalam bertransaksi secara online. Memilih pinjol yang aman, harus dipastikan pinjol tersebut sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” kata dosen lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir kegiatan, ada kuis tentang materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Kalau berhasil menjawab mendapat doorprize.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto