PWMU.CO – Oksibraille SDMM Juara Pertama KJSA (Kalbe Junior Scientist Award) 2021. Oksibraille adalah oksimeter braille yaitu alat pengukur kadar oksigen dalam darah bagi tunanetra.
Dalam awarding yang digelar secara virtual, Sabtu (13/11/2021), tiga karya terbaik diumumkan secara resmi sebagai pemenang dalam salah satu perhelatan kreasi sains terbesar di Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun oleh PT Kalbe Farma Tbk. Video awarding tonton di sini!
“Ini saya sangat tertarik, lho. Ada yang memberikan perhatian khusus kepada tunanetra. Punya ide untuk membantu tunanetra dengan alat Oksibraille. Ini ide yang luar biasa untuk membantu temannya yang tuna netra agar bisa mengetahui kadar saturasi oksigennya sendiri,” ungkap Pre Agusta Siswantoro, salah satu Juri KJSA sebelum sesi pengumuman pemenang.
Dalam lomba yang bertema besar “Science Experiment at Home” ini, juri yang juga Direktur R&D PT Kalbe Farma Tbk ini mengapresiasi Oksibraille. Dia berharap bisa diproduksi dalam jumlah banyak sehingga bisa membantu orang berketerbatasan penglihatan.
Perjuangan Panjang
Pembina Tim KJSA SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ria Eka Lestari SSi mengatakan, Oksibraille berkompetisi dengan 168 karya lain dari siswa sekolah dasar seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, alat inovasi tersebut yang berawal dari permasalahan yang ada di sekitar.
“Dan kita mencari solusi atas permasalahannya melalui karya sains ilmiah,” ujarnya.
Dia lalu menjelaskan proses siswa binaannya dalam mengikuti KJSA 2021:
Setelah proses penjurian proposal karya, maka pada 3 Oktober 2021 ditetapkan 10 Finalis KJSA 2021 yang diumumkan di akun Instagram @kalbe_kjsa.
Para finalis mempresentasikan karyanya pada 6 November 2021 di hadapan lima juri melalui platform virtual Zoom Clouds Meeting.
“Namun, sebelum presentasi, finalis berkewajiban mendokumentasikan proses pembuatan karya dalam cuplikan-cuplikan video pendek berdurasi dua menitan,” tutur Ustadzah Tari, panggilannya.
Video terdiri dari pengenalan tim dan pembina, alat dan bahan, fungsi alat, cara pembuatan, cara kerja, inovasi, dan manfaat karya.
Guru Sains SDMM alumnus Biologi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) tersebut menambahkan, bukan tanpa proses, dua siswanya—Adelia Sovia Putri dan Dania Azra Nazifa—menjadi juara. Keduanya berlatih hampir setiap hari.
Yakni berlatih presentasi dan pengambilan gambar untuk kebutuhan video pendek yang harus dikirimkan kepada panitia KJSA sesuai lini masa yang sudah ditetapkan dan diinfokan saat technical meeting finalis.
Modifikasi dari Juara Kopsi
Ustadzah Tari menjelaskan, Oksibraille dimodifikasi setelah alat kreasi tersebut sebelumnya dipresentasikan dalam ajang Kompetisi Siswa Indonesia (Kopsi) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik.
Fasilitator Program Guru Penggerak tersebut menambahkan, meski telah berhasil meraih Juara II Kopsi di tingkat kabupaten, Oksibraille dikembangkan sedemikian rupa untuk menghadapi final KJSA sekaligus agar penggunaan untuk tuna netra lebih nyaman dan aman.
Beberapa inovasi yang dikembangkan pada Oksibraille adalah suara yang awalnya menggunakan speaker besar, diganti dengan speaker kecil yang melekat pada packaging alat. Sumber energi listrik yang awalnya masih menggunakan sumber listrik besar, kini telah diganti dengan baterai agar arus yang mengalir lebih kecil dan tidak berbahaya bagi pengguna.”
Dalam penganugerahan juara KJSA 2021 secara live virtual tersebut, Dania Azra Nazifa menyampaikan kesannya mengikuti lomba ini.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak atas kesempatannya kami bisa mengikuti ajang KJSA 2021. Kami sangat senang mendapatkan pengalaman berharga, berjumpa dengan teman-teman dari seluruh Indonesia. Berjumpa dengan Bapak-Ibu dewan juri yang luar biasa,” tutur Dania.
Sementara Adelia Sovia Putri menambahkan, “Semoga KJSA selalu sukses dan bisa menjadi ajang bagi siswa-siswi Indonesia menjadi lebih hebat lagi. Harapan kami, Oksibraille bisa menjadi kado untuk teman kami yang tunanetra.”
Berikut para Juara KJSA 2021:
- Juara I Dania Azra Nazifa dan Adellia Shovia Putri, Oksibraille, SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
- Juara II Ngurah Bagus Raditya Ananda Puja, Kompres Digital Pereda Demam, SD Saraswati 3 Denpasar
- Juara III Ferdian Affandi Budiansyah, Keset Clean and Clear, SDN Ngadirgo 03 Semarang
Tidak kali ini saja SDMM menjuarai KJSA. Sebelum pandemi Covid-19, sekolah yang beralamat di Jalan Amuntai Nop 01 Gresik Kota Baru itu juga memiliki tradisi juara KJSA. Misalnya pada tahun 2016 atau tahun 2019. Selamat (*)
Penulis: M. Fadloli Aziz Editor Mohammad Nurfatoni