PWMU.CO – Turba Organisasi sembari Tilik Bayi ala Nasyiah. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik melakukan turba (turun ke bawah) di wilayah kerja Gresik utara, Sabtu-Ahad (20-21/11/2021).
PDNA sengaja menjadwalkan safari turba, mumpung berada di wilayah kerja (wilker) utara. Selagi turba, mereka juga tilik bayi ke guru Tahsin Al-Quran Metode Tajdied—rutin setiap Rabu malam—Imroatul Mufarohah SPdI.
Sejak Sabtu siang, mereka turba di Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiah (PCNA) Bungah. Ini turba keempat mereka. Sasaran selanjutnya—turba kelima—adalah PCNA Sidayu.
Ruang kelas Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 1 Sidayu menjadi saksi pertemuan turba Sabtu malam. Alamatnya di Jalan Pemuda 61, Sidayu, Gresik.
Berlanjut Ahad, empat yunda rombongan PDNA itu turba ke PCNA Panceng. “Alhamdulillah, sepanjang jalan hujan. Kita bisa melaksanakan kegiatan Nasyiah ini dengan gembira,” kata Ketua PDNA Kabupaten Gresik Ifa Faridah SPdI.
Ajang Curhat, Beri Motivasi
Selain siraturrahim ke bawah, kata Yunda Ifa—sapaan akrabnya—tujuan turba yang lebih penting yaitu langsung mengetahui kondisi PCNA dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) yang sebenarnya. Juga melakukan konsolidasi dan evaluasi.
“Bahkan kadang turba ini dipakai ajang ‘curhat’ dari masing-masing PCNA dan PRNA,” tambah guru TK Aisyiyah 42 GBA Gresik itu.
Seperti yang Ketua PCNA Sidayu Chusnul Wasilah SPdI sampaikan. Awalnya, dia memaparkan gambaran umum seluruh ranting di Sidayu. Ada tiga belas ranting. Yaitu PRNA Srowo, Penghulu, Sedagaran, Kauman, Bunderan, Sidomulyo, Rancing Tengah, Mriyunan, tanjung Sari, Golokan, Sukorejo, Purwodadi, Asempapak.
“Masing-masing ranting sendiri tidak bisa aktif keseluruhan karena berbagai kesibukan. Seperti malam ini, tidak bisa hadir semua,” ungkapnya.
“Mohon bantuan dari PDNA untuk memberi semangat dan motivasi kepada anggota kami sehingga kami bisa memiliki niat dan bisa bershodaqoh waktu untuk Nasyiah,” tambah Yunda Wasil—panggilan akrabnya.
Dia bersyukur malam itu mendapat penguatan materi keorganisasian. “Semoga menambah wawasan untuk kami,” harapnya.
Kerja Sama Aisyiyah
Selama pandemi, beberapa kegiatan di PCNA Sidayu ada yang tertunda. Tapi baksos, pertemuan rutin rapat, dan pengajian tetap terlaksana. Hanya saja, peserta hadir secara terbatas dan tetap menerapkan protokol Kesehatan.
Salah satunya di PRNA Golokan. Pada Juni 2021, sempat memulai pengajian rutin bersama ibu-ibu Ranting Aisyiyah dengan nama Taklim an-Nisa. Ini mengkaji tentang Keislaman, kesehatan, dan parenting. “Namun, kasus pandemi naik lagi sehingga tidak terlaksana kembali,” tuturnya.
“Alhamdulillah sekarang kami di ranting kembali kerja sama dengan ibu Aisyiyah melakukan kajian rutin yang fokus membahas tentang Keislaman dengan tema ‘Karimah’,” ujar Ketua PRNA Golokan Nur Walidah SS.
Tawarkan Pemberian Materi
Saat turba, PDNA menawarkan untuk memberikan materi ke setiap PCNA dan PRNA. Yaitu materi keorganisasian, pendidikan, al-Islam, kesehatan, ekonomi. Selain itu, ada materi khusus sosialisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tiap cabang boleh memilih materi yang disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing cabang dan ranting. Adapun pemateri langsung dari seluruh pengurus PDNA yang sudah ditunjuk.
PCNA Sidayu memilih materi keorganisasian karena ada ranting baru terbentuk. Harapannya, selain sangat bermanfaat untuk kader baru, juga bisa meningkatkan ilmu kader lama. Sehingga, menambah semangat lebih dalam berorganisasi.
Pentingnya Berorganisasi
Yumda Ifa menyampaikan tema “Pentingnya Berorganisasi”. Awalnya, dia melontarkan pertanyaan kepada peserta turba, “Apa itu organisasi?”
Salah satu peserta menjawab, perkumpulan, sekelompok orang yang bekerjasama mencapai tujuan yang sama.Yunda Ifa membenarkan. Kemudian dia menambahkan contoh organisasi paling dekat, yaitu keluarga. “Adanya kerjasama antara suami istri dengan tujuan yang sama adalah mendidik anak-anak,” terangnya.
Syarat Organisasi
Selanjutnya, dia menjelaskan syarat organisasi. “Adanya tujuan yang mengarahkan jalannya organisasi,” paparnya.
Selain itu, imbuhnya, ada aturan yang dibuat untuk memaksa orang yang bergabung agar disiplin dan teratur menjalankan tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban dalam organisasi.
Ada pula pengurus yang menggerakkan langkah organisasi sesuai tujuan dan aturan yang ada. Terkahir, ada anggota yang digerakkan. Dia menegaskan, bukan dalam artian tidak memiliki hak untuk bertindak ketika ada pelanggaran yang dilakukan pengurus.
Komponen dan Manajemen Organisasi
Komponen organisasi, kata Yunda Ifa, yang sudah pasti ada adalah ideologi panutan, visi dan misi, pelaku, aset organisasi, birokrasi, dan aturan. “Ini merupakan komponen penting untuk terlaksananya organisasi,” terangnya.
Selain komponen, dia mengungkap managemen organisasi. Ini perlu agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. “Dalam organisasi dibutuhkan rasa saling percaya, saling menjaga komunikasi, saling membantu walau bukan tugas pokoknya,” ungkapnya.
Jika ada masalah, lanjutnya, diskusikan terlebih dahulu. Tidak menyimpulkan secara terburu-buru. Yang terpenting adalah saling bersilaturrahim. “Seperti hari ini yang kita lakukan turba adalah ajang silaturrahim dan evaluasi dalam berorganisasi,” tambahnya.
Da mencontohkan, “Seperti saya, tidak akan mampu sampai ke PCNA Sidayu dan PCNA lainnya jika tidak didukung tim saya di PDNA. Mereka saling membantu meski bukan tugas pokoknya!”
Nasyiah Gerakan Ramah Anak
Selain itu, dia menekankan Nasyiah sebagai gerakan ramah anak. Ke mana pun ibunya pergi berorganisasi, anak ikut ibunya. “Yang hadir disini ada Yunda Wahyu Hidayah, Yunda Imroatul Khasanah, Yunda Ian Ianah, dan yunda Maftuchatus Saidah mereka membawa anak-anaknya,” ujarnya.
Menutup materi malam itu, dia menceritakan hendak bermalam di rumah Yunda Usmawati dari PCNA Sidayu sekaligus pengurus PDNA. “Kami akan melanjutkan turba esok hari, semoga kita semua diberi kesehatan, dan kemudahan,” doanya. (*)
Penulis Ian Ianah Editor Mohammad Nurfatoni