PWMU.CO– Bina ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa), Lazismu Lamongan mendapatkan penghargaan Lazismu Award 2021 untuk kategori program layanan kesehatan.
Program Kesehatan Terbaik untuk Lazismu Award 2021 ini ada dua nominator yaitu Tanggap Stunting dari Lazismu Jawa Timur dan Pemberdayaan ODGJ dari Lazismu Lamongan. Akhirnya yang terpilih program layanan kesehatan Lazismu Lamongan.
Penghargaan itu diserahkan ketika Rakernas Lazismu se Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (11/12/2021) lalu.
Ketua Lazismu Lamongan Sujudna menjelaskan, program bina ODGJ ini sudah berjalan setahun. Lokasinya di Laren bekerja sama dengan PCM, Puskesmas Laren, Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Dinas Kesehatan Pemkab Lamongan.
”Munculnya program layanan kesehatan ODGJ ini setelah bertemu Dokter Era Catur Prasetya SpKJ dari RS Muhammadiyah Lamongan yang menangani pasien-pasien seperti ini,” cerita Sujudna dihubungi Selasa (21/12/21).
Lazismu langsung merespon. Dipilih Laren karena di kecamatan ini banyak penderita ODGJ. ”Awalnya kita menangani 43 pasien. Penyuluhan diberikankepada pasien dan anggota keluarganya supaya bersikap benar memperlakukan ODGJ,” ujarnya.
Ternyata program ini menarik minat keluarga lain yang memiliki ODGJ. Mereka berdatangan karena merasakan manfaatnya pertemuan yang dibina oleh dokter Catur ini.
”Pasien yang memiliki keterampilan seperti menenun diberi modal untuk menenun pakai alat tenun tradisional, punya keahlian mencukur rambut diberi tempat buka usaha salon, dan pembuatan kerajinan bambu,” tutur Sujudna yang asal Mantup ini.
Sujudna menjelaskan, sekarang jumlah pasien mencapai 150 orang sehingga pertemuan diadakan tiga gelombang karena kapasitas tempat tak mencukupi. Tiap gelombang 50 pasien ditemani keluarganya.
Dia menjelaskan, program pemberdayaan ekonomi ODGJ dan Posyandu Jiwa melalui Griya Mandiri Lazismu Lamongan ini mendapat dukungan berbagai pihak yang tertarik pada nasib ODGJ. Setiap acara selesai mereka mendapat bingkisan sembako.
Lazismu Lamongan bekerja sama dengan beberapa pihak mendayagunakan aset berupa bangunan Griya Mandiri di Desa Gampang Sejati Kecamatan Laren untuk program ekonomi produktif.
”Griya Mandiri dipakai untuk aktivitas pembinaan ODGJ berupa Posyandu Jiwa yang dilaksanakan satu bulan sekali dengan pendampingan dokter dan komunitas,” ujarnya.
Griya Mandiri juga menjadi etalase karya kerajinan ODGJ yang dipamerkan sebagai karya seni yang layak jual untuk kepentingan pengembangan ekonomi dan penghargaan. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto