PWMU.CO – Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta merupakan satu-satunya sekolah kader Muhammadiyah di Indonesia yang langsung di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dua Madrasah itu sudah lama melegenda dalam ‘kamus’ warga Muhammadiyah.
Banyak tokoh Muhammadiyah yang dilahirkan oleh dua madrasah itu. Karena itu banyak pula yang berminat untuk bisa sekolah di Mu’allimin (untuk putra) dan Mu’allimaat (untuk putri). Berikut adalah catatan wartawan pwmu.co Uzlifah yang berkunjung ke sana, Sabtu-Ahad (7-8/1).
Baca: Kunjungi Mu’allimin, Dubes Inggris Beri Kuliah Subuh dan Makan dengan Menu Santri dan Para Santri Muallimin Yogyakarta Ini Hijrah Berdakwah ke Malaysia)
Suatu kebahagian tersendiri bisa berkunjung ke Madrasah Mu’alimat. Sebenarnya, selain untuk melakukan perjalanan reportase, saya sedang menemani putri saya yang ingin menggapai cita-citanya melalui madrasah yang telah sukses melahirkan tokoh wanita seperti Noerdjannah Djohantini dan Shoimah Kastolani. Termasuk juga Hj Sofiah alias Bu Rono almarhumah.
Pemandangan yang kental dengan semangat mentradisikan budaya literasi dapat saya lihat saat para siswi membuat beberapa kelompok diskusi. Luar biasa! Diskusi mereka hidup. Semua siswa memegang referensi di tangannya, berupa buku, majalah, dan koran.
Baca juga: Cerita tentang Pimpinan yang Gadaikan Sertifikat Tanahnya untuk Dirikan Sekolah Muhammadiyah dan Dari Sedekah Seribuan, Siswa Madrasah Muhammadiyah Ini Bisa Santuni 20 Dhuafa Tiap Bulan
Guru-guru pun hanya memantau dari kejauhan. Kepemimpinan yang berbasis keagamaan menjadi fokus pola pendidikan di Madrasah ini. Dan haslinya telah ditunjukkan. Mereka sangat mandiri dengan keceriaan yang selalu terpancar.
Kepada pwmu.co, 3 orang siswi kelas 5, yaitu Salwa, Sabrina, dan Eva menyampaikan kebahagiaan mereka bisa belajar di Mu’allimaat. Selain menekankan pada agama, di Mu’allimaat mereka juga optimis bisa meraih cita-cita yang diharapkan. “Kami bisa menjadi apapun,” ungkap Salwa. Bersambung ke halaman 2: Kematangan siswi Mu’allimaat