Diet Plastik dan Maksimal Jajan di Kantin Ramah Lingkungan MIM Jombok, laporan Ana Retno Mutia, kontributor PWMU.CO Trenggalek
PWMU.CO – MI Muhammadiyah (MIM) Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, menanamkan kepedulian lingkungan pada diri siswa sejak dini melalui kantin ramah lingkungan.
Kepala MIM Jombok Didik Priyo Sembodo, mengatakan kantin ramah lingkungan tersebut sebagai bentuk inovasi dari program kerja madrasah. “Program ini bertujuan melatih anak-anak mencintai lingkungan,” ujarnya pada Jumat (29/1/22).
Diet Plastik
Makanan yang dijual di kantin MIM Jombok adalah terang bulan mini, dadar gulung, bakpao, urap sayur, dan lain-lain. Seluruh makanan tersebut tidak ada yang dibungkus dengan plastik.
“Tidak ada plastik yang digunakan untuk membungkus, kadang ada menu urap sayur, namun dibungkus daun pisang,” ujar Deni Rahmawati, guru pembina kantin.
Untuk mengurangi sampah plastik, seluruh siswa diwajibkan membawa wadah sendiri. “Baris yang rapi dan siapkan kotak makannya ya!” tegasnya saat memberi arahan anak-anak yang akan membeli jajan di kantin. Kemudian setelah makanannya habis, siswa diminta untuk mencuci kotaknya sendiri-sendiri.
Berlatih Mengatur Keuangan
Deni Rahmawati menerangkan, tujuan kantin ini didirikan bukan untuk menambah keuntungan sekolah. Tapi—selain bertujuan melatih siswa peduli lingkungan—untuk mendidik anak mengatur keuangan sejak dini. Melatih gaya hidup sehat dan hemat.
“Kami batasi satu anak maksimal membeli makanan Rp 5.000 per harinya,” tambah guru kelas IV tersebut.
Dia berharap, program ini akan berdampak pada sikap anak agar bijak dalam menggunakan uang jajan dan mencintai lingkungannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni