PWMU.CO– Depresi ODHA menjadi penelitian dosen UMM Sri Sunaringsih Ika Wardojo MPH PhD. Dari penelitiannya itu dia meraih gelar doktor di Taipei Medical University, Taiwan.
ODHA singkatan dari orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Penelitian fokus pada perkembangan dan permasalahan psikososial yang dialami pengidap HIV/AIDS. Dia juga membahas pengaruhnya terhadap kualitas hidup maupun tingkat depresi yang dialami.
Ika, panggilan akrabnya, menceritakan, pengidap HIV AIDS yang terdeteksi di Malang ada di angka 600-an orang. Banyaknya jumlah pengidap ini terjadi berkat tingginya mobilisasi masyarakat di Kota Malang.
”Berbagai kebudayaan bercampur di Malang. Keterbukaan atas kelompok-kelompok rentan HIV AIDS seperti LGBT dan seks bebas juga turut berkontribusi meningkatkan angka kenaikan HIV di Kota Malang,” tutur Ika.
Namun sejalan dengan kenaikan angka ini, ada permasalahan yang dialami para pengidapnya. Ika mengatakan, salah satu masalah yang dihadapi para pasien HIV AIDS adalah labeling buruk.
Masyarakat menganggap orang dengan HIV AIDS perlu dihindari agar tidak tertular. Para pasien juga kerap mengalami berbagai tekanan dan penolakan oleh keluarga maupun masyarakat.
”Dari tahun 2018 sampai tahun 2020, saya meneliti dan melihat perkembangan dari 600 pasien HIV AIDS di beberapa rumah sakit Kota Malang. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan terdapat permasalahan psikososial akibat pandangan negatif dan rendahnya dukungan dari orang sekitar. Jika permasalahan tersebut terjadi dalam jangka panjang, dapat meningkatkan depresi dan menurunkan tingkat kualitas hidup ODHA,” ungkap dosen kelahiran Malang itu.
Ika menjelaskan, labeling negatif yang terjadi di Kota Malang disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ODHA.
Di Indonesia, edukasi tentang seksual dan bagaimana pencegahan HIV AIDS masih dianggap tabu. Karena itu, persepsi tentang ODHA dan cara penularannya jadi menyimpang di masyarakat.
”Untuk membantu para ODHA, perlu edukasi secara simultan kepada masyarakat mengenai informasi penularan, pencegahan, dan pengecekan berkala. Selain itu masyarakat juga harus diedukasi mengenai pentingnya pemberian dukungan sosial dan menghindari labeling negatif pada ODHA.
Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengurangi depresi ODHA dan meningkatkan kualitas hidup mereka dalam jangka panjang,” tandasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post