PWMU.CO – Siang hari menjelang Dzuhur, Choirul Amin Setiyadi SH–atau akrab dipanggil Pak Didik–telah lebih dulu berada di Masjid AR Fachrudin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Seperti biasa, Sekretaris Badan Pemakmuran Masjid (BPM) UMM ini bersiap untuk mengumandangkan adzan Dzuhur.
Selang beberapa saat, suara adzan berkumandang di Masjid AR Fachrudin UMM. Dan jamaah pun berbondong-bondong mengambil air wudhu. Tak lama berselang, Pak Didik yang berperawakan tegap dan tinggi besar ini lalu mengumandangkan iqamah. Tanda shalat Dzuhur berjamaah segera dimulai.
(Baca: Dari Teras Masjid Itu Rencana Rintis Usaha Kecap Dimulai dan Lazismu Kota Malang: Kami Ingin Tak Ada Warga Miskin di Sekitar Masjid)
Hampir setiap hari pria berusia 51 tahun itu adzan Dzuhur dan iqamah di masjid tersebut. Ia istiqamah menjadi muadzin sejak tahun 2010, hingga sekarang. ”Saya sangat bersyukur karena sudah diberikan kesempatan untuk bisa memakmurkan masjid. Meski hanya sebatas jadi muadzin di waktu Dzuhur,” katanya kepada pwmu.co, Rabu (10/1).
Pak Didik mengaku mendapat keberkahan dari aktivitasnya adzan dan iqamat di waktu Dzuhur yang sudah dilakoninya selama 6 tahun ini. ”Saya rasakan di hati enak sekali jadi pemakmur masjid. Hati ini rasanya tenang,” ujarnya.
Pak Didik lantas bercerita tentang keberkahan yang didapatkannya. “Setelah diangkat menjadi Sekretaris BPM pada Februari 2009 silam, setahun kemudian saya dapat rezeki yang tak terduga. Dari rezeki itu saya bisa beli rumah. Alhamdulillah,” tuturnya mengenang masa-masa itu.
(Baca juga: Di Bibir Kali Braholo yang Curam, Pak Manan Berkeinginan Buat Taman untuk Makmurkan Masjid At-Taqwa Sengkaling)
Padahal, Pak Didik mengungkapkan, di benaknya pernah timbul niat untuk mengundurkan diri dari BPM. Niat itu muncul setelah 6 bulan pengangkatannya. Untungnya, pengajuan itu ditolak oleh Muhajir Effendi, Rektor UMM saat itu. “Saya pun dinasehatinya untuk tetap bertahan jadi BPM. Saya akhirnya mengurungkan niat untuk mundur. Dan saya bertahan hingga sekarang,” terangnya.
Selain sebagai Sekretaris BPM UMM, aktivitas Pak Didik lainnya adalah mengurusi ketiga masjid UMM. Yakni, Masjid AR Fachrudin, Masjid Ad-Dakwah, dan Masjid KH Muhammad Bejo Dermo Leksono. Di samping itu, saat ini Pak Didik juga merupakan Kepala Bimbingan Rohani Rumah Sakit UMM.
”Saya bertugas untuk memberi bimbingan rohani dan mengurus jenazah pasien yang meninggal dunia. Dan saya selalu siap 24 jam jika dibutuhkan oleh pihak RS UMM maupun pasien,” tegasnya.
Pak Didik mengaskan dirinya akan selalu berusaha untuk tetap istiqamah mengabdi di Masjid. ”Insyaallah keberkahan selalu ada bagi pemakmur masjid,” pesannya mengakhiri obrolan siang bersama media Muhammadiyah Jatim. (izzudin/aan)