PWMU.CO – PDA Gresik menggelar Training of Trainer (TOT) antisipasi perawatan jenazah di era pandemi. Kegiatan ini berlangsung di Masjid At Tanwir Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad, (20/02/2022).
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) menggandeng RS Muhammadiyah Gresik (RSMG) sebagai narasumbernya.
Pelatihan yang menghadirkan Direktur RSMG dr Imam Suyuti SpA ini dihadiri 16 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik, Pengurus Harian dan Ketua Majelis PDA Kabupaten Gresik, serta Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik.
Peserta Terbatas
Ketua MKS PDA Kabupaten Gresik, Dra Nurun Nazilah, memberikan alasan mengapa peserta pelatihan TOT ini sangat terbatas.
“Sesuai syarat dan arahan dari dokter Imam, karena varian Omicron Covid-19 masih belum landai, jumlah peserta harus dibatasi. Selain itu peserta harus selalu memakai masker yang standar medis (tidak sembarangan masker), ruang pelatihan harus banyak ventilasi, dan peserta harus dengan kondisi fit dan sehat,” jelas ibu tiga anak ini.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Azimatul Khoiriyah kemudian dibuka oleh pembawa acara Ninik Nuryani MPd dengan membacakan Ali Imron 185.
Mendengar ayat tersebut dan melihat manekin -sebutan boneka pengganti mayat- di atas meja praktik, membuat situasi menjadi syahdu. Para hadirin menundukkan kepala seakan tahu arti ayat tersebut.
Nurun, ketua pelaksana kegiatan yang sekaligus Ketua MKS PDA Kabupaten Gresik ini mengawali sambutannya melaporkan jumlah peserta dan tujuan dari pelatihan ini.
“Pelatihan ini diikuti 35 peserta dari 16 cabang Aisyiyah Se-Kabupaten Gresik yang diwakili 2 orang. Kami ingin memberikan bekal kepada teman-teman cabang agar bisa merawat mayit saudara sendiri. Atau di lingkungan tempat tinggal kita bila ada kematian tidak panik mencari perawatan jenazahnya,” tutur Nurun.
Ia menjelaskan, selain bekal untuk pribadi, pelatihan ini juga bisa sebagai dakwah persyarikatan, bagaimana sebenarnya tata cara merawat jenazah yang sesuai dengan tuntunan Rosulullah serta yang sesuai medis di era pandemi.
Dua Manfaat Ikuti Pelatihan
Selanjutnya, mengawali iftitah, Wakil Ketua PDM Kabupaten Gresik H Mahfudz Asyrofi SAg MSi menyampaikan dua manfaat mengikuti pelatihan perawatan jenazah ini.
“Yang pertama, tsiqqotul akhlaqi yaitu menjadi paham dalam merawat jenazah untuk keluarga sendiri. Jika ada keluarga sendiri yang meninggal, kita bisa merawat jenazah keluarga kita sendiri,” jelas pak Fudz panggilan akrabnya.
Ia menyampaikan, merawat jenazah adalah kewajiban muslim sehingga ada penguatan sosial di dalamnya yakni untuk membantu sesama dalam merawat jenazah dan meringankan beban yang ditinggalkan, “Ini yang disebut manfaat tsiqqotul ijtimaa’i,” katanya.
Ketua PDA Kabupaten Gresik, Idha Rahayuningsih MPsi, menyampaikan pesan kepada peserta untuk menindaklanjuti pelatihan TOT ini.
“Saya harapkan setelah mengikuti pelatihan ini silahkan membentuk tim kifamah di cabang dan ranting masing-masing. Dan MKS harus bisa mengawal program ini. Bisa melakukan pendampingan, konsultasi, dan mendata progresifitas di cabang,” jelas dosen Unmuh Gresik ini saat membuka acara.
Materi sesi pertama dr Imam menjelaskan tentang penyakit Covid-19 beserta penularannya, hubungan antara perawat jenazah dengan jenazah positif covid, serta tata cara pemulasaraan jenazah di masa pandemi covid-19.
Tata Cara Pemulasaran Jenazah Covid-19
Sesi kedua Tim RSMG mempraktikkan cara penggunaan APD level 1 dan 2 bagi pemulasaraan jenazah yang merawat jenazah positif covid-19 serta tata cara mengkafaninya yang berlapis-lapis.
Sesi berikutnya, setelah ishoma peserta diajak untuk mereview kembali tata cara merawat jenazah sesuai syariat dengan kondisi normal sebelum pandemi covid 19 datang.
Tim MKS PDA Kabupaten Gresik yang dikomandani Dewi Fatimah SAg ini menjelaskan cara memandikan dan mengkafani jenazah. Setelah itu, peserta sesuai wilayah kerjanya diberi kesempatan untuk praktik memandikan dan merawat jenazah dengan manekin serta alat-alat yang sudah disiapkan panitia.
Setelah selesai mengikuti pelatihan TOT ini masing-masing cabang mendapatkan 1 paket alat APD level 2 dari RSMG dan 1 pekat kain kafan dari panitia. (*)
Penulis Siti Mariyanti Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni