Menghadapi Penguasa Antikritik
Audiensi ini diterima baik oleh Ketua Ketua PWM Jatim Dr M. Saad Ibrahim bersama Sekretaris, Ir Tamhid Masyhudi, Bendahara Dr Hidayatulloh, serta Wakil Ketua Nur Cholis Huda, Dr Syamsuddin dan Prof Biyanto.
Nur Cholis Huda menerangkan, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam agenda Sekbangpol. Pertama, siapa pemberi materinya. Kemudian, bagaimana asupan atau silabus materinya.
“Nah, yang terpenting adalah bagaimana menyiapkan sikap mental berpolitik para kader Muhammadiyah. Terutama menghadapi situasi politik transaksional seperti saat ini,” tegasnya.
Ketua PWM Jatim M. Saad Ibrahim menambahkan, persoalan esensial saat ini adalah apakah kita bisa melakukan perubahan yang mendasar terhadap partai politik. “Bagaimana kita bisa mengubah menjadikan nilai sebagai roh para politisi ketika berpolitik. Kita saat ini belum menggarap kader kita yang tersebar di partai politik. Kita belum efektif berkomunikasi dengan mereka,” jelasnya.
Apalagi, mantan Dosen UIN Maliki Malang itu mengungkapkan, penguasa saat ini juga sangatlah antioposisi, kritik, dan lainnya. Sehingga, apa yang dikehendaki oleh pengusa selalu gol. “Nah, Ini bukan persoalan yang gampang untuk kita uraikan,” ungkapnya.
Saad menilai, pendidikan politik seperti halnya Sekbangpol ini tidaklah cukup hanya diadakan selama tiga hari. “Ini harus dijadikan gerakan serentak dan massif. Kita semua adalah bagian dari Muhammadiyah,” pintanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni