PWMU.CO – Ideologi itu menumbuhkan fanatisme dan kecintaan kepada Muhammadiyah. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Ustadz Ali Fauzi MPdI.
Dia menyampaikannya saat menjadi pemateri pada Pengajian pagi Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran Kota Surabaya dengan bahasan Ideologi Gerakan Muhammadiyah, Sabtu (26/2/2022).
Pengajian dan motifasi pagi di 7 Kenjeran dihadiri pengurus, karyawan dan pengembang dana. Sekitar 20 orang mengikuti pengajian pagi yang bertujuan untuk merefresh dan meningkatkan kembali semangat bagi pengurus dan karyawan PAM Kenjeran.
Pengajian digelar di Mushalla PAM Kenjeran Jalan Tambak Wedi Baru 77 Kenjeran. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan sekali dalam sebulan.
Pimpinan yang Diam Tidak Berprestasi
Menurut Ali Fauzi ideologi itu menumbuhkan fanatisme, menegaskan visi misi dan kecintaan kepada Muhammadiyah. Orang bila cinta kepada Muhammadiyah, pasti berjuangnya dengan senang hati, melakukannya dengan gembira, tidak ada paksaan seperti mencintai sebagai pekerjaannya.
“Contoh saja bapak yang sebagai pengembang dana akan mencintai sebagai pengembang dana. Bapak yang sebagai satpam akan mencintai pekerjaanya sebagai satpam. Tidak hanya mencintai gajinya saja,” ujarnya.
Sedangkan gerakan, lanjutnya, adalah aksi yang terorganisasi, keyakinan dan pengetahuan. Pastinya akan terorganisir dengan baik. Muhammadiyah sebagai gerakan dan akan terus bergerak.
“Jika menjadi pimpinan Muhammadiyah diam saja, maka pasti tidak bisa menghasilkan.Bila tidak bisa bergerak akan menjadi penyakit. Tidak bisa menghasilkan sebuah prestasi. Bergerak mempunyai tahapan yang pasti akan lebih baik,” ungkap Kepala SMP Muhammadiyah 16 Surabaya.
“Jangan menunggu sebuah instruksi, harus mempunyai kreatifitas. Tupoksi yang ada di pahami, dipelajari dan dilaksanakan. Semua tugas, tanggung jawab yang diberikan kepada kita jangan sampai ditanyakan. Harus kita selesaikan,” imbuhnya.
Semua di Panti Bagian dari Dakwah
Dia menegaskan menjadi anggota di panti asuhan Muhammadiyah harus bergerak, tidak boleh diam. Semua yang ada di PAM Kenjeran adalah bagian dari dakwah. Mulai dari juru masak, sopir, bahkan sampai pengembang dana.
“Bayangkan apabila tidak ada juru masak, anak panti makan apa. Bahkan bagimana bila tidak ada sopir, siapa yang mengantar anak-anak. Apalagi bagi pejuang dana yang biasanya berhadapan dengan pengembang dana yang terkadang mendengarkan bahasa yang tidak enak di dengar itu juga bagian dari dakwah,” paparnya.
Konsep Islam, lanjutnya, adalah faidza faroghta fanshob. Maka jika sudah menyelesaikan sesuatu, kerjakan tugas yang lain. Apabila orang berlapang dada, maka akan mendapatkan kemudahan dan pertolongan.
“Keberadaan panti asuhan Muhammadiyah merupakan kegiatan dakwah. PAM ini didirikan sebagai amar makruf nahi munkar. Semakin baik panti asuhan Muhammadiyah ini, maka semakin banyak orang merasakan manfaatnya, seperti anak panti, orang jompo dan sebagainya,” tuturnya. (*)
Penulis Nashiiruddin. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.